Masihkah berpikiran sempit tentang peran perempuan? Yang sering kita dengar dan orang perbincangkan bahwa perempuan kelak masa depannya tidak jauh dengan dapur, kasur dan sumur. Ada istilah lain perempuan sekedar ‘macak, masak dan manak’.
Tidak ada yang salah dari pernyataan itu, namun bukan berarti cukup sampai disini peran perempuan. Perempuan menjadi pondasi utama dalam majunya sebuah negara, dan peran itu dimulai dari ruang lingkup kecil terlebih dahulu yaitu keluarga.
Salah satu sosok yang mengispirasi saat ini adalah Teh Indari Mastuti Owner Indscript Creative. Sosok perempuan yang suka menulis sejak duduk di bangku SMA, tepatnya pada tahun 1996 hingga mampu berkarya dan menulis sebuah buku tahun 2004.
Bermula dari hobi menulis inilah membuat perempuan berdarah Sunda ini penuh semangat mengepakkan sayap karya-karyanya di beberapa penerbit terkenal, diantaranya Syamil, Kompas dan Gramedia.
Cikal bakal Indscript Creative berdiri adalah sebuah impian Indari Mastuti yang ingin membangun bisnis tanpa meninggalkan rumah. Dan benar, setelah pada tahun 2007 Indari Mastuti memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang produktif, berdaya namun tetap bisa menajalani aktivitas sehari hari. Melayani suami, merawat, mengasuh dan mendidi anak di rumah.
Indari Mastuti memilih sebuah bidang bisnis dari hobinya menulis. Mendapat dukungan penuh dari suami tercinta, pada tahun 2008 lahirlah sebuah nama perusahaan atas ide suami Indari Mastuti yaitu Indscript Creative. Ind diambil dari nama Indari, script tulisan yaitu sebuah karya menulis dan Creative bermakna karya penuh kreatifitas bertujuan menginspirasi para pembaca dengan berbagai ide yang memberikan banyak manfaat.
Mempunyai satu kekuatan visi yang tak lekang oleh waktu, Indari Mastuti bersama Indscript Creative bercita-cita mencetak perempuan produktif yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Yaitu melahirkan satu juta perempuan jago menulis, dan satu juta perempuan jago bisnis. Bagi Indari Mastuti bukanlah hal yang baru menghadapi berbagai situasi khususnya dimasa pandemi yang sudah berjalan hampir dua tahun ini. Banyak belajar dari krisis terdahulu dan naik turunnya perekonomian di Indonesia, membuat Indscript Creative tetap bertahan dan semakin berkembang.
Seperti ungkapan Life is never flat. Begitu juga perjalan Indscript Creative di dunia usaha ini bagaikan roller coaster. Apa yang menjadi kunci Indari Mastuti bisa bertahan hingga dimasa pandemi? berikut jawabannya:
Pertama kreatif, kreativitas yang membuat Indari Mastuti harus lebih maju di berbagai situasi dan kondisi. Dulu sebelum menikah, Indari mastuti bekerja menjadi Manager Marketing di sebuah perusahaan. Pekerjaan ini menuntut seseorang menyelesaikan tugas dan menghabiskan banyak waktu diluar rumah.
Dari alasan inilah akhirnya, setelah menikah Indari Mastuti memutuskan resign dan bekerja dari rumah. Bergerak dibidang agensi kepenulisan, semua karyanya dikerjakan di rumah, setelah itu menawarkan kerjasama dengan beberapa penerbit untuk dicetak dan dipublikasikan.
Setelah beberapa karyanya semakin diakui dan digemari para pembaca, tentunya Indari Mastuti tidak bisa sendirian. Dari sinilah muncul sebuah ide merekrut tim pendukung Indscript Creative.