Idul Fitri yang menandakan berakhirnya Bulan Ramadhan hanya tinggal menghitung hari. Momen ini tentunya sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Di Indonesia sendiri terdapat tradisi pulang kampung menjelang Idul Fitri tiba. Kesempatan ini tentunya dimanfaatkan dengan melepas rindu saling bertukar cerita dengan keluarga dan kerabat. Namun, beberapa anak tidak suka harus ikut mengunjungi keluarga atau kerabat orang tuanya. Mengapa?
Membenci atau mencintai pasti terdapat suatu alasan dibelakangnya. Sama seperti seorang anak yang enggan bertemu dengan keluarganya. Disini penulis menjabarkan alasannya sebagai berikut:
Pertama, seorang siswa yang baru saja lulus SMA dan belum mendapatkan kampus enggan ikut bersilaturahmi karena ingin fokus belajar untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Menurutnya, waktu yang digunakan untuk berkunjung dari satu kerumah ke rumah lainnya sangat tidak efektif, akan lebih baik jika digunakan untuk belajar saja. Sebaliknya, calon mahasiswa baru yang sudah mendapat kampus tidak ingin dibanding-bandingkan. Ia tidak ingin mendengar pertanyaan, "Kenapa pilih prodi ini? Mau jadi apa besok?" atau "Ponakan tante si A keterima di kampus A, kamu kenapa ga daftar sana juga?" dan pertanyaan sejenisnya.
Kedua, seorang mahasiswa yang selalu ditanya, "Kapan lulus?", "Kapan wisuda?", atau "Udah dapet kerja?". Lalu yang terakhir, mahasiswa yang sudah lulus yang akan ditanya, "Kapan nikah?". Bahkan selanjutnya, anak yang sudah menikah akan ditanya, "Kapan punya anak?". Intinya, anak tidak ingin ikut orang tuanya bersilaturahmi karena takut akan ditanyai pertanyaan seperti itu.
"Orang tua yang membiayaiku saja tidak permasalahkan pilihanku, tante tanya gini mau bayarin uang kuliahku?" adalah kalimat yang tidak akan terucap ketika muncul pertanyaan-pertanyaan diatas. Lebih baik diam, daripada dapat merusak hubungan orang tua dengan orang tersebut. Akhirnya, si anak tidak ingin ikut diajak bersilaturahmi ke rumah keluarga atau kerabat orang tuanya pada Lebaran tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H