Lihat ke Halaman Asli

"Bunda Pintar" Mengulas Dampak Media Sosial pada Pergaulan Bebas Remaja

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini IDKita-Kompasiana kembali diundang oleh Radio Suara Edukasi (1440AM Khz – streaming @suaraedukasi.kemdikbud.go.id) di Pustekkom Kemendikbud sebagai narasumber untuk berbagi dalam diskusi mengenai “Dampak Sosial Media pada Pergaulan Bebas Remaja”. Kembali saya ditunjuk teman-teman untuk mewakili komunitas penggiat kampanye internet sehat dan aman ini.

Kebetulan di kesempatan yang sama ibu Maryam F. Barata, Direktur Pemberdayaan Telematika dari Kementerian Kominfo juga bersedia menjadi narasumber untuk berbagi informasi mengenai program-program yang telah dicanangkan pemerintah dalam kampanye yang sama.

Acara dimulai jam 10:00 pagi hingga selesai dan dibagi menjadi 4 sesi :

Sesi pertama : Mbak Hany pengasuh dan penyiar “Bunda Pintar” menjelaskan mengapa topik ini diangkat dan saya menambahkan pentingnya informasi ini dengan memberi data dari study pustaka yang dilakukan IDKita – Kompasiana antara lain dari health. okezone.com (26/05/2012) berupa penelitian dari Fakultas Kedokteran Kirby Institute, Australia yang menyimpulkan bahwa situs pornografi di internet sangat terkait dengan perilaku seksual beresiko di kalangan remaja. Dikatakan oleh Dr. Rebecca Guy sebagaimana yang dilansir “Media Express”: “Remaja yang dikhabarkan sering mengunjungi situs-situs porno di internet, lebih berkenderungan berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan, terlibat dalam keragaman yang lebih luas dari praktik seksual, serta menggunakan alcohol atau obat-obatan yang berkaitandengan hubungan seksual.”

Saya juga sempat mengutip pernyataan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dr Titik Kuntari MPH kepada inilah.com (30/06/2009) bahwa angka kejadian aborsi di Indonesia berkisar antara 2 – 2,6 juta kasus per tahun, atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan dan sekitar 30% di antara kasus aborsi itu dilakukan oleh penduduk usia 15-24 tahun.

Di sini saya menjelaskan apa hubungan IDKita-Kompasiana dengan Direktorat Pemberdayaan Telematika yng dipimpin oleh ibu Maryam. Selain didukung penuh, IDKita –Kompasiana bahkan pernah berkolaborasi dengan ibu Maryam yang membawahi seluruh relawan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia, dalam kegiatan “Dialog Internet Sehat” bersama SMK Kesdam Jaya, Jakarta melalui pelaksanaan Pesantren Kilat pada tgl 3 Agustus 2012 lalu.

Kembali saya menekankan ketika menjelaskan diperlukannya kewaspadaan dalam berinternet karena pergaulan bebas remaja di Indonesia tidak bisa dianggap main-main dengan memberi data hasil penelitian “Yayasan Kusuma Buana” yang menunjukan bahwa sebanyak 10,3% dari 3,594 remaja di 12 kota besar di Indonesia telah melakukan hubungan seks bebas. (Bening, Mei 2004/Volno 001).

Sesi kedua : Setelah akhirnya bisa tersambung dengan ibu Maryam melalui telefon, beliau banyak memberikan informasi bermanfaat antara lain Kementerian Kominfo sebenarnya sudah memblokir ribuan situs yang berisi pornografi, kekerasan dan pelecehan namun diakui juga adanya keterbatasan SDM yang tidak bisa memantau setiap saat, sehingga masyarakat diminta proaktif untuk melaporkan situs-situs bermuatan negatif.

Beliau juga menjelaskan bagaimana tidak mudahnya melakukan sensor konten porno karena banyak situs yang melakukan kamuflase dimana dari hasil pencarian, banyak gambar vulgar tersaji dengan kata kunci lain tanpa menyebutkan hal-hal yang berbau seksual.

Kementerian Kominfo ternyata banyak memiliki program untuk kampanye ini antara lain roadshow ke beberapa sekolah dengan menggandeng public figure yang disukai remaja seperti penyanyi Saykoji. Dalam roadshow tersebut Saykoji memberikan kesaksian bagaimana pengalamannya berinternet dan mengajak peserta untuk tidak menyia-nyiakan masa muda mereka dengan berinternet sehat dan aman.

Selain pembinaan kepada kaum remaja, kementerian kominfo juga mengadakan kompetisi-kompetisi untuk mengalihkan remaja ke kegiatan positif seperti menulis dan pemberian penghargaan kepada remaja berprestasi. Program terbaru Kementerian Kominfo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah pemilihan duta Teknologi, Informasi dan Komunikasi, TIK remaja.

Ibu Maryam juga memberikan alamat surat-menyurat jika masyarakat ingin meminta relawan dibawah kementerian memberikan penyuluhan tentang kampanye internet sehat dan aman, INSAN ini.

Sesi Ketiga : Di sesi ini mbak Hany mendapat sms dari pemirsa yang kebetulan berprofesi sebagai guru Biologi di SMP 17 Tangerang selatan bernama ibu Yuti yang menceritakan bagaimana sekolahnya memberikan pendidikan seks melalui pelajaran pengenalan sistem reproduksi dengan memberi tugas ke para siswa untuk mencari bahan sendiri yang akan dijadikan tulisan mengenai pelajaran reproduksi itu misalnya apa akibat dari hubungan seksual dll dan dipresentasikan.

Ibu Maryam mengapresiasi cara tersebut yang menurut beliau menarik sekali.

Sebelum memutus hubungan telefon, beliau berpesan banyak antara lain masyarakat diminta untuk proaktif melaporkan situs-situs negatif  dengan mengirim email ke aduankonten@mailkominfo.go.id dan menekankan bahwa penjagaan yang terbaik itu tetap filter dari diri kita sendiri karena kita tidak dapat menghentikan arus informasi yang mengalir deras di dunia internet lalu beliau mengajak para remaja untuk menggunakan teknologi dengan bijak.

Ketika saya diminta menambahkan, saya memberi 5 poin :

1.Perhatian orangtua sangat penting bahkan paling penting di sini yaitu  dengan memberi pengawasan yang tidak mengekang kepada anak-anak mereka.

2.Pengawasan intensif terhadap media komunikasi termasuk internet (media sosial) antara lain meminta remaja melaporkan ketidaknyamanan jika dilecehkan dan menghimbau orangtua untuk memasang parental control software pada PC maupun gadget.

3.Menambah kegiatan positif di luar sekolah seperti olahraga dan musik.

4.Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi contohnya seperti yang dilakukan oleh ibu Yuti dari SMP 17 Tangsel

5.Upaya pemerintah untuk memproteksi anak dan remaja serta mengambil sikap tegas dalam penegakan hukum misalnya orang dewasa yang melakukan hubungan seks dengan anak dibawah umur harus dikenakan hukuman yang berat sehingga menimbulkan efek jera.

Sesi keempat : Pada sesi ini mbak Hany mengulang alamat yang diberikan oleh bu Maryam jika ingin mendapat penyuluhan tentang internet sehat dan aman. Lalu saya juga diminta berbagi tentang jadwal IDKita –Kompasiana minggu ini dan alamat yang bisa dihubungi jika masyarakat tertarik atau mungkin ingin bergabung dengan gerakan positif ini.

Demikian bincang-bincang kami di acara “Bunda Pintar” hari Selasa pagi tgl 9 Oktober hari ini, semoga bermanfaat.

Lintang, Ibu dua anak yang ingin tetap dekat dan dipercaya anak-anaknya ketika mereka remaja nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline