Haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan amalan-amalan diantaranya wukuf, mabit, tawaf, sa'i, serta amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap ridha-Nya semata.
Ibadah haji diwajibkan bagi kaum muslimin yang telah memenuhi syarat-syaratnya. Ibadah ini, hukumnya wajib sekali seumur hidup (bagi yang mampu). Untuk yang kedua dan seterusnya hukumnya sunat. Namun, berbeda dengan mereka yang sudah bernazar haji, menjadi wajib hukumnya untuk dilaksanakan.
Menunaikan ibadah haji merupakan dambaan semua umat muslim. Terlebih lagi, di negara kita, Indonesia yang mana mayoritas dari penduduknya beragama Islam. Jadi tak heran, jika Indonesia memiliki kuota haji yang besar. Banyaknya keinginan mereka untuk bisa menunaikan ibadah suci ini, menjadikan panjangnya antrean dalam setiap tahunnya. Hal tersebut menjadikan banyak calon jamaah haji harus bersabar dalam menunggu antrean (giliran).
Dengan demikian, pada usia berapa yang tepat untuk kita menunaikan ibadah haji? Tentu saja pada usia muda. Dimana pada usia ini, stamina kita masih mampu untuk dapat melaksanakan ritual-ritual haji, seperti kita diwajibkan melakukan sa'i di bukit Shofa hingga Marwah, dan kita juga akan berdesak desakan demi dapat mencium atau mengamati Hajar Aswad.
Selain itu tenaga yang dapat membantu sesamanya. Dapat dilihat bahwa jamaah haji didominasi oleh lansia, yang banyak dari mereka memiliki fisik yang lemah, sehingga kita sebagai anak muda wajib membantunya disaat kesusahan. Jika dilandasi dengan rasa ikhlas, insyaallah Allah akan memberi kita pahala yang besar.
Berhaji di usia muda juga sangatlah berdampak positif, salah satunya kita mendapatkan banyak pelajaran yang dimulai dari kehidupan sehari-hari. Seperti ketika terdengar suara adzan, segala macam aktivitas yang dilakukan, untuk bisa ditinggalkan, dan menyegerakan untuk ke masjid.
Akan tetapi, dalam melaksanakan haji di usia bukanlah suatu perkara yang gampang, dapat dilihat dari panjangnya antrean menyebabkan calon jamaah haji harus benar-benar dapat mempersiapkan dananya untuk dapat melaksanakan haji dengan segera tanpa menunda-nundanya, yaitu dengan cara berdoa agar keinginan kelak disegerakan, juga disertai usaha yang giat seperti kita dapat menabung dari sebagian pendapatan kita yang disisihkan sedikit demi sedikit.
Banyak sekali cerita-cerita jamaah haji yang kita dengar, mereka dengan susah payah mengumpulkan uang, bekerja siang malam, tak kenal waktu, hanya untuk bisa melaksanakan ibadah yang mulia ini. Atas kegigihan para jamaah haji, mereka bisa menunaikan impian mereka sejak dahulu.
Pada saaat memasuki musim Haji, jamaah haji masih didominasi oleh para lansia, yang mana usia tersebut sangat rentan pada rasa lelah dan dehidrasi dalam melaksanakan ibadah haji mengingat suhu di sana lebih panas dari di Indonesia. Tenaga yang tidak memungkinkan untuk dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna.
Namun, Mentri Agama, Fachrul Razi mengatakan, "Kementrian Agama akan memberikan prioritas kepada para jamaah haji lansia". Menurut Menag, pemerintah memberikan jatah satu persen dari kuota reguler untuk memprioritaskan lansia, selain itu Kemenag juga akan memberikan tambahan kuota cadangan sebesar 5%.
Melaksanakan haji muda atau tua itu sebenarnya tergantung dalam niat dalam diri seseorang. Jika terdapat seseorang yang secara finansialnya sudah memenuhi syarat, namun niat dalam hati masih belum ada juga akan sama saja. Tetapi ada baiknya jika kita bisa berhaji di usia muda, dilihat banyaknya keuntungan yang kita dapati. Namun tidak menutup kemungkinan untuk tidak berhaji di usia tua karena dana yang baru terkumpul atau faktor lain. Kita tetap berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa selalu diberi kesehatan umur yang panjang agar bisa menunaikan niat baik kita, yakni ibadah haji di Baitullah.