Lihat ke Halaman Asli

Catur setiyani

Mahasiswa UKSW 2019

Cangkang Telur sebagai Alternatif Sumber Hara, Bisa?

Diperbarui: 7 Februari 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: suara.com

Tanaman memerlukan makanan atau nutrisi untuk tumbuh dan berkembang dimana nutrisi yang dibutuhkan tanaman merupakan bagian dari unsur - unsur hara seperti Nitrigen (N), Fosfor (F), Kalium (K) dan lain sebagianya. Unsur hara bisa diperoleh dari tanaman di alam sekitar maupun diberikan oleh manusia.

Telur merupakan makanan yang biasanya wajib ada di setiap rumah karena sangat mudah pengolahnnya. Tidak hanya di rumah saja cangkang telur dapat mudah ditemukan di toko kue, rumah makan, toko martabak telur, dan lain - lain. Namun salah satu bagian dari telur yaitu cangkangnya sering saja di abaikan oleh masyarakat. 

Cangkang telur biasanya hanya dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan, sehingga menghasilkan limbah cangkang telur. Hal tersebut apabila tidak ditangani akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan, menimbulkan bau busuk. Untuk itu cangkang telur ini dapat dimanfaatkan sebagai alternnatif penyedia unsur hara dengan cara membuat cangkang telur menjadi pupuk organik. Mengapa ? karena di dalam cangkang telur terkandung 95,1% unsur mineral, 3,3% protein, dan 1,6% air. 

Berdasarkan komposisi mineral yang ada, cangkang telur tersusun atas 98,34% kalsium karbonat, 0,84% magnesium karbonat, dan 0,75% kalsium fosfat. Kandungan cangkang telur yang melimpah tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan penetral tanah serta meningkatkan kandungan kalsium tanaman. Kalsium sangat penting bagi tanaman, fungsinya adalah untuk menguatkan tanaman, mengeraskan kayu, merangsang pertumbuhan akar, mempertebal dinding sel serta untuk pembentukan biji.

Pembuatan pupuk dari cangkang telur ini sangatlah mudah. Ya, karena yang dibutuhkan mudah dicari atau berada disekitar seperti blender atau bisa juga tumbukan, plastik, baskom, dan tidak tertinggal bahan utama yaitu cangkang telur. Setelah alat dan bahan dipersiapkan, cangkang telur perlu direndam dengan air bersih selama semalaman untuk membersihkan cangkang telur dan jangan lupa setelah direndam semalam di bolas kembali dengan air yang bersih. 

Setelah bersih, kering anginkan cangkang telur selama satu hari penuh agar benar - benar kering. Selanjutnya hancurkan cangkang telur bisa menggunkan blander atau dengan alat yang sederrhana dengan tumbukan. Cangkang yang sudah kering dimasukkan ke alam plastik tidak perlu lagi dicampur dengan air ataupun cairan lainya, kemudian tumbuk atau pukul - pukul menggunakan tumbukan. Tumbuk cangkang telur hingga lembut dan halus menyerupai tepung. Setelah cangkang halus, dimasukkan ke dalam botol plastik atau drigen lalu tutup rapat agar udara tidak ada yang masuk.

selain sebagai pupuk kering, cangkang telur ini juga bisa dijadikan sebagai pupuk cair loh. Caranya juga tak kalah mudah dengan pupuk kering. Pertama siapkan panci yang berisi air lalu didihkan air tersebut, setelah mendidih masukkan tepung pupuk cangkang telur. Jangan lupa untuk diaduk kurang lebih 2 - 5 menit hingga tepung cangkang tadi larut dalam air. 

Setelah itu tunggu hingga dingin kemudian masukkan kedalam botol dan disimpan dalam ruangan yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Untuk pengaplikasiannya kedua pupuk sangatlah praktis hanya langsung ditaburkan di permukaan tanah ataupun bisa dicampur dengan tanah ataupun bisa disemprotkan atau disiram pada tanah.

Dari beberapa hasil penelitian, dengan diberikanya pupuk dari cangkang telur ini memberikan banyak perubahan pada tanaman. Pada tanaman bayam, pemberian pupuk cangkang telur bertujuan untuk meningkatkan kadar kalsium karena pupuk ini mudah larut dalam air maka kelarutan kalsium ini dapat mudah diserap oleh tanamna bayam. 

Pemberian pupuk dari cangkang telur ini juga berpengaruh pada tinggi tanaman dan helaian daun. Misalnya sawi caisim, pemberian pupuk cangkang telur dengan dosis yang berbeda - beda memberikan pengaruh yang sangat nyata. Pada perlakuan kontrol tinggi tanaman sawi caisim 2,8 cm, dosis 25gr (4,5 cm), dosis 30gr (4,4 cm), dosis 35 gr (6,56 cm), dosis 40 gr (7,3 cm). Selain pada tinggi tanaman juga berpengaruh pada helaian daun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline