Lihat ke Halaman Asli

Membangun Kepercayaan Diri dari Sebuah Pementasan

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141897380396334882

[caption id="attachment_342040" align="alignleft" width="600" caption="Saya ketika berkating di Panggung Kesenian Pasar Malam Sekaten. Dok. Nyuro Budoyo"][/caption]

Panggung Kesenian  Pasar Malam Sekaten itu telah dimulai. Bagian depan terisi oleh penonton yang berdiri menyaksikan acara Kethoprak. Nampak di panggung perempuan setengah baya marah-marah pada suaminya. Mimik wajahnya berusaha untuk meyakinkan penonton bahwa ia benar-benar tengah emosi dalam lakon ini. Suaranya lantang, setengah berteriak. Suaminya hanya diam dan hanya sesekali menanggapi, sampai akhirnya perempuan itu mengeluarkan air mata, menangis karena merasa tidak dipedulikan.

Itulah sebagian cuplikan adegan lakon yang dibawakan oleh Grup Kesenian Nyutro Budoyo. Pada malam itu grup ini berkesempatan mengisi acara di Panggung Kesenian Pasar Malam Sekaten untuk mewakili Kelurahan Wirogunan Yogyakarta. Panggung yang rutin ada setiap Pasar Malam Sekaten berlangsung. Pengisi acara diambil dari grup-grup kesenian kelurahan dari 14 Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta.

Hal yang unik dari Grup Kesenian Nyutro Budoyo adalah, materi pemain-pemainnya bukan dari kalangan seniman profesional. Tetapi hanya dari warga masyarakat biasa termasuk saya. Banyak dari kami hanya sebagai ibu rumah-tangga atau masyarakat dari berbagai profesi di luar profesi seni. Dalam banyak dari kami, merupakan pengalaman pertama dalam seumur hidup baru sekali ini merasakan beradu akting di panggung.

Pengalaman pertama yang dirasa cukup membuat panas-dingin badan. Make-up kethoprak yang terlihat menor tidak sanggup untuk menutupi pucat-pasinya wajah. Keringat dingin sebesar biji jagung keluar membasahi kostum yang dikenakan. Lutut juga terasa bergetar menopang badan.

Namun juga patut disukuri bahwa semua berjalan lancar. Akting kami cukup bagus dalam kelas grup kesenian kampung. Dialog-dialog yang keluar begitu lancar dengan gerak tubuh yang sudah cukup memadai untuk dinikmati. Percaya diri yang muncul dari menjadi artis dadakan. Yang terpenting, pesan cerita berhasil sampai pada penonton. Teman-teman begitu penuh percaya diri berlakon di panggung

[caption id="attachment_342043" align="aligncenter" width="600" caption="Latihan untuk persiapan pementasan (Saya Berbaju merah)/ Dok. Nyutro Budoyo"]

14189743641547360265

[/caption]

Ada dua hal yang bisa membuat percaya diri ini bisa keluar. Hal pertama adalah tidak bisa lepasnya proses Pra-Pementasan. Dari latihan panjang beberapa malam sampai dan properti panggung. Tidak mudah bagi orang-orang yang belum berpengalaman. Perlu waktu yang panjang untuk sebuah tampilan yang hanya beberapa jam saja. Di tambah kesibukan masing-masing individu dari kami yang berbeda-beda tetapi tetap selalu ada. Tidak jarang setiap latihan dimulai selalu dengan personil yang tidak lengkap. Tetapi seringnya bertemu antar personil membuat apa yang menjadi kekurangan dapat dirasakan sebagai sebuah kekerabatan yang dirasa semakin erat.

Hal kedua adalah pengadaan kostum pementasan. Karena dana yang terbatas pengadaan kostum adalah hal yang paling banyak menemui kendala. Kostum harus berupa pakaian tradisonnal jawa. Dan pakaian itu harus seseuai dengan karakter dan pangkat dari peran yang dibawakan. Rakyat biasa atau pejabat haruslah berbeda.

Untuk membeli yang baru tentu harus banyak mengeluarkan uang dan pasti dana tidak mencukupi hal itu. Untuk memakai kepunyaan sendiri tentu tidak semua orang punya. Akhirnya, pencarian penyewaan yang murah menjadi solusi dari permasalahan. Pencarian dilakukan di berbagai tempat penyewaan. Dan tetap saja setelah dihitung dana masih jauh dari cukup. Terus mencari sampai akhirnya mendapatkan tempat penyewaan pakaian murah walau sudah pada H -1 pementasan.

Namun tempat penyewaan murah biasanya merupakan pakaian-pakaian yang sudah lama tidak dipakai lagi karena jarang yang menyewa atau hanya dengan sedikit pilihan corak.  Benar saja!. Bau apek tercium. Dan pakaian sudah kotor. Entah sudah beberapa lama berada di dalam lemari penyimpanan dan tidak dicuci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline