Lihat ke Halaman Asli

Timnas U23 2011 dan 2013, Apa bedanya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam sepakbola nasional!
Masih terngiang ketika nonton semifinal sea games tahun 2011 di GBK antara Indonesia vs Vietnam yg berkesudahan 2-0. Dengan materi pemain yg nyaris sama dan pelatih yg sama, akan tetapi sangat kentara perbedaannya ketika kita bandingkan dengan permainan timnas u23 saat berhadapan dengan kamboja(1-0) dan thailand (1-4).
Tidak terlihat determinasi tinggi dari tiap pemain, tidak terlihat andik yg senantiasa berlari kencang sepanjang laga, tidak keliatan fighting spirit dari seorang striker laiknya Tibo dan Wanggai, ato ngototnya  okto. Yang terlihat justru kekasaran Egi, kebingungan Dedi(walopun setim di arema), individualisnya fandi, andik dan pahabol ,rapuhnya koordinasi Ibo dan Lestusen, serta minimnya penyelamatan heroik ala kiper2 kelas atas ala Meiga.
Mengenai umpan panjang, sebenarnya ketika tahun 2011 lalu pun, tim yg ditukangi RD pun melakukan hal yg sama, toh bisa masuk Final. Berarti ada sesuatu yg salah dengan tim ini, ketika negara2 lain bertransformasi untuk menerapkan permainan umpan satu dua, pendek merapat, tenang dlm penguasaan bola, kapan harus mendribble, kapan harus mengumpan, timnas u23 masih melakukan hal yg sama seperti dilakukan timnas 1 ato 2 dekade yg lalu.Visi dan misi bermain yg baik sebenarnya sudah muncul ketika menonton permainan timnas u19. Tapi apa lacur, ini adalah timnas u23, beda kepala dan isinya.
Kekalahan 1-4 sungguh di luar dugaan perkiraan saya, walopun kalah mungkin hanya 1-2 ato 0-1, karena prediksi saya pertandingan bakal ketat, karena biasanya untuk timnas di bawah level senior, permainan dan kelasnya tidak jauh. Hal inilah yg kemudian memunculkan kekhawatiran, ketika level permainan berbeda tidak terlalu jauh bisa sampai kalah 1-4, adalah sesuatu yg tidak lazim. Ujicoba ketika berhadapan dg timor leste di Maguwoharjo bisa jadi menguntungkan ato malah jd bumerang buat timnas. Menghadapi tuan rumah pun, dalam keadaan terjepit, bisa jd menguntungkan ato memicu fighting spirit ato malah memicu down spirit akibat teror supporter tuan rumah ato keputusan wasit. Ini yg patut diwaspadai, karena kita mahfum dg mental pemain2 kita yg angot2an, apalagi ketika bermain di luar kandang.
Saya sendiri tidak berharap terlalu banyak terhadap timnas u23 ini, sebagaimana patokan target emas oleh ketua BTN, harapan saya kepada staf pelatih dan seluruh pemain, pertandingan sea games ini adalah ajang sesungguhnya, jadi kpd Pak RD,  janganlah terus2an bereksperimen seperti kebingungan, tunjukkan bahwa anda layak melatih timnas, fokus dan janganlah memikirkan saat melatih nanti di Persebaya. Buat para pemain, tunjukkan kepada kami mentalitas petarung, determinasi tinggi dan pantang menyerah, seperti yg anda2 tunjukkan di ajang kompetisi terbaik (katanya) ISL.
Anda2 semua mendapat gaji yg layak di klub masing2 dan diberangkatkan ke sea games menggunakan UANG RAKYAT! Jadi hargailah pengorbananan kami.
Djakarta, december 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline