Grandmaster pertama India dan mantan Juara Dunia, Viswanathan Anand, baru saja kalah dipertandingan perebutan gelar juara dunia melawan Magnus Carlsen dari Norwegia. Catur sekarang adalah permainan anak muda, yang membutuhkan persiapan mental dan energi fisik yang prima.
Meskipun Anand belum memiliki rencana untuk pensiun, dia akan berusia 46 tahun pada bulan Desember besok. Dwitarung ini mungkin merupakan kesempatan terakhirnya dalam usaha mendapatkan kembali gelar juara dunia.
Viswanathan Anand adalah Juara Dunia Catur yang komplit karena berhasil memenangkan dan mempertahankan gelar Juara Dunia dalam tiga format yang berbeda. Dia pertama kali menantang Garry Kasparov tahun 1995, ketika Magnus Carlsen masih berusia empat tahun. Pada saat itu, India hanya memiliki dua Grandmaster. Sekarang ada 36 Grandmaster, 8 wanita bergelar WGM dan 60 Master Internasional di India.
Di Olimpiad Tromso pada bulan Agustus tahun ini, tim Putra India berhasil meraih medali perunggu dengan menyisihkan 172 negara pesaing. Tim putri juga sudah dekat untuk meraih medali meskipun akhirnya hanya berakhir di urutan kesepuluh.
Pecatur wanita India, Koneru Humpy telah tampil menjadi penantang dalam perebutan gelar Juara Dunia Catur Wanita tahun 2011. Di Kejuaraan Dunia Junior, dan tingkat kelompok umur, banyak anak India telah memenangkan medali catur.
Di World Youth Chess Championships di Durban pada bulan September ini misalnya, India meraih enam medali, termasuk dua medali emas. Ini adalah keberhasilan terbesar dibanding negara manapun. India memiliki pemain catur aktif lebih dari 43.000 orang yang resmi terdaftar dan bermain di turnamen nasional dalam 12 bulan terakhir. Sebagian besar mereka adalah anak muda dan bahkan banyak yang masih bersekolah.
Hebatnya, ini terjadi tanpa ada dukungan pemerintah. Jika seseorang bisa dikatakan telah berhasil mengilhami demam catur di India secara keseluruhan, Anand telah berhasil melakukannya.
Catur dianggap sebagai permainan yang sehat dalam mengasah dan melatih intelektual terutama karena keberhasilan yang menakjubkan dari seorang Anand yang sangat santun dan sederhana. Revolusi internet dan teknologi informasi menjadi alat pemicu kedua.
Internet juga memungkinkan seseorang untuk menjadi pemain kuat karena secara geografis banyak tersebar lawan yang bisa dihadapi di India. Dengan bermain catur online dan dibantu oleh mesin catur yang kuat telah membantu anak India mengasah kemampuan dan bakat mereka dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh generasi sebelumnya.
Federasi Catur India atau All India Chess Federation (AICF), dikelola dan didanai dengan sangat baik dan sangat efisien. Ada sirkuit catur nasional yang dilaksanakan dengan teratur, dengan lebih dari Rp.8.000.000.000,- telah dicairkan sebagai hadiah di sirkuit catur ini tahun 2013. Kebanyakan kota besar memiliki klub dan pelatih catur.
Pada satu masa sebelumnya, Kementerian Olah Raga India bahkan melarang menyalurkan uang negara untuk membiayai kegiatan catur. Sekarang situasi telah berubah.
Pemerintah mulai memberikan dukungan. Beberapa perusahaan BUMN dan Bank Pemerintah membayar pemain untuk kepentingan pertandingan olah raga antar mereka. Tetapi sebagian besar sponsor masih datang dari sektor swasta karena mereka meyakini dengan mendukung catur akan memberikan citra positif kepada perusahaan dan produk mereka.
Banyak talenta muda India saat ini berambisi untuk menjadi pecatur hebat seperti Anand. Namun selalu hambatan terbesar dari ambisi tersebut adalah masalah mental. Banyak yang beranggapan sangat mustahil untuk "orang luar" dari bangsa tanpa "budaya catur" untuk menerobos dan menjadi bagian dari kelompok elit catur.
Anand berhasil menghancurkan mitos itu. Ia sangat bangga mengetahui bahwa ada sekelompok remaja dan anak-anak yang mempunyai tekat kuat ingin meniru dia.
Sumber: http://www.business-standard.com
Foto: anand-topalov.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H