Ketika Indonesia telah dapat mandiri dan tidak terikat dengan negara lain dalam menentukan kebijakan panganya guna menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya dengan sumber daya lokal, maka pada saat itu telah tercapailah kedaulatan pangan yang sesungguhnya.
Pernahkah anda mengonsumsi roti dan mie instant? Bahan utama yang digunakan dalam mengolah kedua produk tersebut adalah tepung terigu yang berasal dari gandum. Seperti kita tahu bahwa selama ini Indonesia mengimpor gandum dari luar negeri karena memang tanaman tersebut hidup di negara yang beriklim sub tropis dan tidak cocok bila ditanam di Indonesia yang beriklim tropis. Semakin lama kebutuhan akan terigu di Indonesia justru semakin tinggi, hal ini memaksa pemerintah untuk meningkatkan jumlah impor gandum setiap tahunnya.
Saat ini telah beredar luas di pasaran MOCAF (Modified Cassava Flour) yaitu tepung singkong yang termodifikasi karena fermentasi bakteri asam laktat sehingga dapat mengembang setara dengan pengembangan tepung terigu dengan kadar protein sedang. Tepung ini dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu seluruhnya dalam pengolahan biskuit dan aneka roti kering. Sehingga dapat mengurangi jumlah permintaan terhadap tepung terigu. Apalagi jika digunakan dalam produksi skala besar (pabrik), dapat meningkatkan permintaan tepung MOCAF dan sedikit mengurangi ketergantungan produsen roti akan tepung terigu.
MOCAF berasal dari singkong yang mudah didapatkan di Indonesia karena memang dapat tumbuh dengan sangat baik di negeri ini. Apabila MOCAF ini dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia sebagai bahan utama dalam pengolahan makanan pengganti tepung terigu berprotein sedang, maka dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan gandum impor. Selain itu dengan bertani singkong dan mengolah MOCAF dapat menjadi peluang terbukanya lapangan kerja baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H