Lihat ke Halaman Asli

Catur ImanSafii

Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Beralih ke Digital, E-Commerce dan Social Media Menjadi Pilihan UMKM Meningkatkan Penjualan

Diperbarui: 26 Juni 2022   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Beralih ke Digital, E-Commerce dan Social Media menjadi pilihan UMKM Untuk Meningkatkan Penjualan.

Surabaya, 26 Juni 2022 -  Berbicara mengenai perguruan tinggi, pasti tidak lepas dari Tri Sharma perguruan tinggi yang terdiri dari : Pendiikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. 

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau dikenal dengan julukan Kampus Merah Putih mengiplementasikan pengabdian masyarakat dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Dengan mewajibkan mahasiswa melakukan KKN sebagai salah satu syarat untuk menambil skripsi. KKN di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dilakukan setiap tahun'nya , tetapi semenjak pandemi Covid-19 ada perubahan dalam skema KKN tahun sebelumnya yang biasa dilakukan secara berkelompok kini berubah dilakukan secara individu. 

Mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN di domisili masing-masing, mengingat kita semua harus waspada terhadap pandemi ini. Pada tahun ini, Topik KKN Semenster Genap 2021/2022 adalah Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Dengan topik KKN : Penguatan SDM, Penciptaan atau Inovasi TTG, Digitalisasi (UMKM dan Pelayanan Desa), dan Inovasi metode pembelajaran.

Catur Iman Saifi, mahasiswa Administrasi Bisnis Untag Surabaya selaku peserta KKN Genap 2021/2022, dibawah bimbingan Ibu Nara Garini Ayuningrum, S.Tr. I.Kom., M.A selaku dosen pembimbing lapangan selama kegiatan KKN berlangsung. Melalui topik KKN yang diselenggarakan, Catur melaksanakan pengabdian masyarakat degan topik "Digitalisasi". Dengan sasaran salah satu UMKM (Gedang Teroris) yang ada di Wonorejo 3, Kec. Tegalsari, Surabaya. UMKM Gedang Teroris merupakan suatu UMKM yang menjual produk olahan pisang kekinian.

dokpri

Pemilihan tempat KKN di Gedang Teroris ini dikarenakan Catur melihat UMKM belum memanfaatkan digitalisasi untuk penjualan dan pemasaran. Maka dari itu, Catur tertarik untuk melakukan penyuluhan dan pemantauan UMKM dengan menggunakan media e-commerce Grab Merchant dan social media Insagram dan Tiktok. 

"Harapan saya, pemilik UMKM bisa memanfaatkan kemajuan digital saat ini dengan menggunakan aplikasi sebagai media penjualan online, serta memanfaatkan social media sebagai media pemasaran digital. Sehingga penjualan produk dapat meningkat dan lebih luas dari saa ini" ujar Catur.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline