Lihat ke Halaman Asli

Catherine Cynthia

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi

Diplomasi Publik Indonesia-Malaysia

Diperbarui: 1 Oktober 2020   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diplomasi publik saat ini mengarah pada komunikasi terbuka yang bertujuan untuk memberikan informasi, memengaruhi, dan berinteraksi secara global dengan publik demi mendukung kepentingan suatu negara serta membangun hubungan dan pemahaman yang sama (mutual understanding). 

Diplomasi publik dapat terjadi ketika adanya pandangan publik terhadap kebijakan suatu negara, interaksi antar kelompok negara, pelaporan kegiatan di luar negeri serta dampaknya bagi kebijakan suaatu negara. 

Tidak hanya dapat dilakukan oleh perwakilan resmi pemerintahan, saat ini diplomasi publik juga dapt dilakukan oleh publik asing (masyarakat di luar pemerintahan).

Salah satu diplomasi publik yang telah dilakukan oleh pihak Indonesia adalah diplomasi publik untuk memperkuat relasi antara Indonesia dengan Malaysia. 

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan bangsa yang serumpun atau satu golongan, yaitu rumpun Melayu tetapi tidak jarang terjadi konflik antar dua negara yang berbeda ini, seperti konflik pada tahun 2005 terjadi sengketa kepemilikan wilayah Ambalat, klaim lagu Rasa Sayang-Sayange sebagai lagu Kepulauan Nusantara (Malay Archipelago) pada tahun 2007 juga masalah yang sama yakni klaim kesenian Reog dan Tari Pendet, dan masalah-masalah lainnya yang berkaitan dengan perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia serta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak resmi juga mendapat kekerasan dari atasan.

Untuk menangani konflik-konflik seperti yang sudah disebutkan, Indonesia dalam menangani diplomasi publik terutama pihak Kementrian Luar Negeri Indonesia telah membentuk badan khusus, yaitu Direktorat Diplomasi Publik yang mengatur bagaimana cara yang terbaik dalam membangun dukungan publik terhadap kebijakan luar negerinya dan menyebarluaskan informasi agar tercipta sebuah kesepahaman bersama (mutual understanding) terhadap publik. 

Dalam kasus Indonesia dan Malaysia terdapat beberapa jalur diplomasi publik yang diambil, yaitu jalur pendidikan dan budaya, ekonomi dan perdagangan, serta teknologi dan informasi. 

Singkatnya pada jalur pendidikan dan budaya, dilakukan melalui pertukaran pelajar antara Indonesia dan Malaysia terutama dalam mempelajari dan memahami mengenai keserumpunan antara Indonesia dan Malaysia. 

Pada jalur ekonomi dan perdagangan, Indonesia dan Malaysia memiliki tingkat saling ketergantungan yang cukup tinggi dilihat dari perdagangan yang mereka lakukan dalam bidang ekonomi, maka secara tersirat terdapat kepercayaan pada masing-masing negara dan menjadi kesempatan untuk membangun citra yang positif oleh kedua belah pihak. 

Sedangkan pada jalur teknologi dan informasi, Indonesa menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan mendorong publik untuk mendukung kebijakan yang diambil dengan memberikan akses yang lebih luas agar dapat menghindari persepsi yang negatif dari berita yang tidak berimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline