Lihat ke Halaman Asli

Lagu-lagu Teman Perjalanan Si Penikmat Sepi

Diperbarui: 31 Mei 2019   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.travmonkey.com

"Introvert detected!" begitu kira-kira komentar seorang teman yang memergoki saya duduk sendirian dalam suatu kesempatan perjalanan dinas. Saat semua orang lain sedang berkumpul menikmati kudapan sore sambil ngobrol seru, saya justru menarik diri dan menikmati teh saya seorang diri.

Suasana sore itu bagi saya masuk kategori sangat pas buat saya untuk dinikmati sendirian. Cuaca sejuk, angin sepoi-sepoi, ditambah suasana taman yang tenang dan asri, cukup membuat saya tertarik untuk duduk di sebuah kursi kosong di bawah pohon. Terbayang nikmatnya menikmati angin sambil menghirup aroma melati dari teh hangat yang saya bawa. Tak lupa, teman terbaik saya tentunya, headset untuk mendengarkan lagu-lagu kesukaan saya.

Saya memang punya kebiasaan untuk menikmati tiap momen dengan ditemani sebuah lagu. Lagu-lagu yang saya dengar saat itu akan terekam di memori saya, sehingga tiap kali saya mendengarnya kembali di waktu yang berbeda, kenangan akan momen yang saya lewati akan muncul kembali dengan sangat jelas.

Iringan lagu menghantar saya mengingat bagaimana perasaan saya, apa yang sedang saya pikirkan, bahkan aroma apa yang saya cium saat itu. Karena itulah saya hampir tidak pernah lupa membawa headset kemana-kemana, apalagi saat bepergian cukup jauh dan sendirian. Kelupaan bawa headset bagi saya artinya adalah kehilangan kesempatan untuk mengabadikan momen di kepala.

Bagi kamu yang juga penikmat sepi seperti saya, pasti tau nikmatnya duduk sendirian di samping jendela bis atau kereta api sambil mendengarkan lagu. Apalagi saat senja dan gerimis, wah, mendadak pikiran saya berlarian kesana-kemari tanpa batas. Fisik saya memang sedang duduk diam, dan tampak kesepian, tapi sebenarnya isi kepala saya tak ubahnya konser musik orkestra yang sedang memainkan simfoni-simfoni rumit. Mendadak saya bisa jauh lebih romantis dari Shakespeare dan lebih pemikir dari Socrates. Kalau sudah begitu, saya malah sedikit berharap agar bis atau kereta yang saya tumpangi tidak segera sampai di tempat tujuan saking asiknya saya menikmati perjalanan.

Ngomong-ngomong soal lagu pilihan saat perjalanan, saya tentu tidak asal comot. Lagu-lagu itu biasanya juga menyesuaikan mood dan waktu perjalanan saya saat itu. Kalau sedang bersemangat dan bepergian pagi hari, saya biasanya juga memilih lagu-lagu yang agak enerjik, seperti lagu 22-nya Taylor Swift.

Kalau sedang kelelahan dan gerah karena harus berangkat perjalanan dinas siang hari, saya pilih musik yang easy listening, dan biasanya akustik. Pilihan sering jatuh ke lagu-lagu terkenal versi akustik cover yang banyak bertebaran di youtube. Nah, kalau perjalanan saat senja dan hujan (favorit saya), pilihan saya otomatis akan menyesuaikan momen.

Lagu-lagu romantis sedikit menyayat jenis MLTR dan Adele jadi pilihan saya. Kalau perjalanan malam, apalagi kalau naik pesawat, saya biasanya mendengarkan lagu sambil memejamkan mata (cuma merem aja, karena memang ga pernah bisa tidur). Lagu pilihan saya jatuh ke musik-musik instrumental relaksasi seperti yang biasa diputar di tempat -- tempat spa. Maklum, kalau perjalanan malam biasanya badan dan pikiran sudah lelah, jadi harapannya dengan mendengarkan lagu ala spa, suasananya bisa dihadirkan di dalam pesawat jadi bisa sedikit menghilangkan penat.

Buat kamu yang nanti rencananya mudik sendirian, mungkin bisa mulai ikuti cara saya untuk menikmati perjalanan agar tidak terasa panjang. Itung-itung untuk merekam memori lewat lagu yang kamu dengar selama perjalanan, siapa tau tahun depan suasananya sudah berbeda. Mudiknya rame-rame, jadi kamu ga sempat lagi dengerin lagu karena sibuk ngobrol dengan teman seperjalanan. Tetap happy, dan stay safe yaa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline