Lihat ke Halaman Asli

Ratusan Hari Tanpa Bapak

Diperbarui: 18 Februari 2022   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bapak,

Ratusan hari kulalui tanpamu

Ratusan hari terlewati

Rasanya waktu terus berjalan, tapi rindu tetap menderu

Hingga sadar bahwa kau sudah pergi


Bapak,

Pagi tiba dengan cahaya sang surya

Memancarkan sinarnya untuk cerahkan hari

Namun belum sampai ku berikan sapa pagi

Ia telah berangsur pergi, menghilang


Semua ini terjadi atas kehendak Allah

Memang tiba -- tiba, tanpa rencana

Tapi Allah sudah merencanakan

Mengambilmu dan membuatku harus ikhlas atas rencana NYA


Gundah, gulana

Resah, tangis dan duka

Semuanya berubah sepi

Sejak hari pertama bapak pergi


Sekarang,

Seringkali ku tanyakan pada diri ini

Sejauh ini, sudah sanggup melangkah tanpa bapak

Hanya bisa titipkan rindu lewat doa dan air mata

Meski rindu kian menggebu

Rindu bertemu, meski memang tak mungkin



Ya Allah, titipkan rinduku untuk bapak

Sampaikan padanya, anak perempuannya disini baik -- baik saja

Hanya bisa sampaikan rindu lewat doa.



Tian lustiana

Bandung, 18 februari 2022 






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline