Kamu pernah nggak sih merasa kesel banget sama seseorang, tapi tiba-tiba jadi lebih suka setelah dia ngebantu kamu? Itu lho, efek Benjamin Franklin! Gak percaya? Yuk, baca artikel ini dulu deh!
Benjamin Franklin effect adalah fenomena psikologis yang muncul ketika seseorang melakukan tindakan kecil atau positif terhadap seseorang yang sebelumnya tidak disukainya. Tindakan kecil tersebut dapat membantu mengubah persepsi seseorang terhadap orang yang sebelumnya tidak disukainya, sehingga tercipta hubungan yang lebih positif.
Fenomena Benjamin Franklin effect pertama kali ditemukan oleh Benjamin Franklin, salah satu tokoh ternama dalam sejarah Amerika Serikat. Franklin adalah seorang polymath, yaitu seorang yang ahli dalam berbagai bidang, seperti ilmu fisika, sastra, dan politik. Di antara banyak kesuksesannya, Franklin juga terkenal dengan cara-cara uniknya dalam membangun hubungan dengan orang lain.
Dalam salah satu suratnya, Franklin menggambarkan sebuah kejadian ketika ia sedang berdebat dengan seorang politisi yang sangat tidak suka padanya. Franklin meminta izin kepada politisi tersebut untuk meminjam sebuah buku dari perpustakaannya.
Setelah meminjam buku tersebut, Franklin mengirim surat terima kasih yang sopan kepada politisi tersebut. Menurut Franklin, tindakan kecil tersebut membuat politisi tersebut mulai menyukainya dan menerima argumennya dalam debat tersebut.
Efek Benjamin Franklin sendiri dapat dijelaskan dengan teori kognitif yang menyatakan bahwa tindakan kecil yang dilakukan oleh seseorang akan mempengaruhi persepsi dan sikap mereka terhadap seseorang yang sebelumnya tidak disukainya.
Saat seseorang melakukan tindakan positif terhadap orang lain, mereka akan merasa seperti sudah memiliki hubungan yang baik dengan orang tersebut, sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk mempertahankan persepsi positif terhadap orang tersebut.
Dalam konteks hubungan sosial, efek Benjamin Franklin dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika seseorang merasa tidak suka atau tidak nyaman dengan seseorang di tempat kerja atau di lingkungan sosialnya, mereka dapat mencoba untuk melakukan tindakan kecil yang positif terhadap orang tersebut, seperti memberikan pujian atau membantu mereka dalam tugas tertentu. Tindakan kecil tersebut dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara kedua belah pihak, sehingga tercipta lingkungan yang lebih harmonis dan positif.
Namun, efek Benjamin Franklin juga dapat menjadi masalah ketika seseorang memanfaatkannya untuk mempengaruhi orang lain secara tidak sehat. Sebagai contoh, seorang manipulator dapat menggunakan taktik ini untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak diinginkan oleh orang tersebut.
Oleh karena itu, perlu diingat bahwa tindakan kecil yang dilakukan haruslah positif dan berasal dari keinginan yang tulus untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.