Lihat ke Halaman Asli

ADE RIFAI

Pemerhati Kegiatan Pemerintahan

Rencana Kuwu Karangampel Kidul Rancang Pelayanan Digital

Diperbarui: 28 Januari 2019   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indramayu, 28 Januari 2019. Pembangunan Desa di Desa Karangampel Kidul Tahun anggaran 2018 sudah selesai, Desa Karangampel Kidul sudah membangun sarana Infrastruktur desa melalui anggaran Dana Desa (DD) tahap I, II, III dan Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Barat, serta Alokasi Dana Desa (ADD) tahap I & II. Anggaran 2018 yang notabene masih menjadi bagian program bersama, artinya transisi program dari kepemimpinan era kepala desa sebelumnya yang mengemban amanah anggaran hampir menyentuh angka 2 miliyar rupiah untuk membangun desa.

Reny Rezekiyah, selaku Kepala Desa Karangampel Kidul yang terpilih sejak 2018 lalu mengutarakan bahwa pembangunan harus merata dan bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas manfaatnya. Pembangunan tersebut yang bersifat fisik seperti, Pembangunan Jalan Desa, Pembangunan Jalan Pemukiman, Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pembangunan RUTILAHU dan Jamban untuk masyarakat harus merata dan adil. Tahun anggaran 2018 lalu pembangunan juga tidak terfokus pada pembangunan fisik melainkan pembangunan non-fisik juga berhasil dilaksanakan dan beljaran seperti mengaktifkan karang taruna "Ampel Putra" yang mengusung program pemberdayaan pemuda dan perempuan.

Sepanjang 2018, adalah pengalaman berharga bagi Kuwu terpilih yang juga merupakan pemimpin perempuan muda di Kecamatan Karangampel. berkaca dari terealisasinya program desa tahun anggaran 2018, Kuwu Reny juga selaku pengambil keputusan menginstruksikan kepada perangkat desanya untuk menyerap informasi atas dasar kebutuhan masyarakat yang kemudian dituangkan dalam kebijakan pembangunan di tahun berikutnya. 

Rencana pembangunan desa di tahun anggaran 2019, pemerintah desa karangampel kidul merancang solusi pelayanan masyarakat berbasis digital yang diinisiasi berdasarkan studi kasus pelayanana konvensional, hal ini difasilitasi untuk mempermudah pelayanan dikala terkendala jarak dan cuaca. 

Pola pelayanan digital adalah dalam rancangan uji coba, sementara menggunakan media cloud-data (data digital) seperti pemanfaatan google-form, google-docs yang mana menyediakan format-format pelayanan kebutuhan administrasi masyarakat. Sasarannya adalah pemuda yang kemudian bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi desa.

Selain itu, rencana pembangunan ruang publik pun terus digodok seperti pembangunan perpustakaan desa dan pusat pelayihan desa berbasis digital. harapannya, hal ini dapat merangsang keterampilan masyarakat di era digital seperti sekarang ini.

"Membangun desa memang berat, sebab banyak sekali tantangannya. seperti yang sudah-sudah, amanah anggaran yang masuk ke desa adalah hal yang berat, sebab masih banyak oknum-oknum yang memanfaatkan momentum pembangunan nasional melalui desa-desa ini. sayang sekali, premanisme dan pemerasan tidak terelakan di desa oleh oknum-oknum tertentu. tapi, sudah. kita menatap ke depan, 2019 harus menghadirkan hal positif pembanguna tidak harus terfokus pada pembangunan fisik. Perlu edukasi pada seluru elemen masyarkat, RT-RW di sini bekerja ekstra sebagai kontrol masyarakat." - Ujar Reny Rezekiyah Kuwu Desa Karangampel Kidul. (Rahmalia)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline