Baihaqi - Kemiskinan adalah salah satu dari sekian banyak persoalan yang masih terjadi di negeri ini, di samping persoalan korupsi dan narkoba. Upaya menanggulangi kemiskinan bukanlah perkara mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Perlu strategi khusus dan juga upaya yang serius dari semua pihak, termasuk masyarakat miskin itu sendiri.
Mengutip angka yang dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam seminar "Kajian Kemiskinan dari Perspektif Pengeluaran dan Perilaku Menabung" di Jakarta, Kamis (25/10/2018) yang dirilis kompas.com, angka kemiskinan Indonesia sekarang adalah sebesar 9,82 persen dari 26 juta penduduk Indonesia.
Angka tersebut terlihat kecil, namun jika dihitung jumlah penduduk bisa mencapai puluhan ribu jumlah masyarakat. Selain itu, angka 9,82 persen tersebut menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan ini adalah sebuah prestasi bagi bangsa Indonesia yang wajib terus di pertahankan dan ditingkatkan untuk Indonesia yang lebih baik.
Tentu, penurunan angka ini kontribusi banyak pihak, baik itu pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya, pelaku usaha dengan ide-ide kreatifnya dan juga masyarakat dengan kemauan dan usahanya untuk keluar dari "kubangan" kemiskinan.
Terkait dengan kebijakan pemerintah, salah satunya adalah dilahirkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diimplementasikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. Mengutip website resmi Kemensos RI, PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Penyaluran bantuan sosial PKH diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga dan penyaluran bantuan diberikan empat tahap dalam satu tahun.
Masih dari sumber yang sama, PKH sudah dilaksanakan oleh Pemerintah sejak tahun 2007 silam sebagai bagian untuk percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Dan ini juga menjadi misi besar yang diemban oleh PKH ini sejak pertama sekali digulirkan oleh pemerintah.
Menurut penulis, program pemerintah ini perlu mendapat perhatian serius dari semua komponen masyarakat. Pertama, karena ini merupakan program yang berdampak langsung kepada masyarakat khususnya penerima manfaat. Dan kedua, karena tujuan dari program ini adalah mengangkat dan mewujudkan keluarga Indonesia sejahatera.
Capaian Besar dari PKH
Berdasarkan publikasi yang dirilis Bank Dunia, program yang sudah menjangkau sebagian besar masyarakat dan keluarga Indonesia dari Sabang sampai Merauke ini disebut sebagai salah satu program paling efektif mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok miskin. Secara tidak langsung bisa disebut, PKH hadir demi wujudkan keluarga Indonesia sejahtera.
Bukan hanya itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dikutip dari antaranews.com, sebanyak 612.789 KPM PKH telah sejahtera dan keluar dari kepesertaan program pada 2018. Angka ini suatu prestasi yang membanggakan atas pelaksanaan PKH ini. Disisi lain, ini menjadi indikator dan menguatkan publikasi Bank Dunia atas pelaksanaan PKH.