Beberapa hari yang lalu, seperti biasa, aku dan mama memang sering mengobrol dikamar berdua. Kadang juga adik kecilku, Jennar, ikut mendengarkan obrolan kami di kasur. Mungkin dia berpikir, kalau-kalau aku dan mama lagi ngerasani (baca : membicarakan) dia, jadi dia bisa tau apa yang dibicarakan. Sekilas percakapan sore dengan adikku yang masih 5 tahun , aku iseng menanyainya soal cita-cita. Sebelumnya aku pernah, bahkan sering menanyakan apa cita-citanya, tapi kali ini aku ingin bertanya lebih detail tentang itu.
Aku : Dek, besok kalau udah besar, mau jadi apa? Mau jadi pilot atau dokter ? (aku pancing dengan dua profesi itu, karena aku tau salah satunya memang cita-citanya, ehm....lebih tepatnya, cita-cita anak kecil pada umumnya)
Jennar : Aku mau jadi dokter, mbak. Bilal (Teman sekolahnya) loh mbak suka pilot, mau jadi pilot dia.
Aku : Oh iya ta? lah kamu kenapa kok pengen jadi dokter ?
Jennar : iya mbak, biar kaya, punya uang banyak.
Kaget setengah mati denger jawaban Jennar .. Alamaak @__@ Anak umur 5tahun bisa jawab kayak gitu. Mama langsung cekikikan denger itu. Lalu aku lanjutin pertanyaanku.
Aku : Terus, mbak mau tanya, dokter kerjaannya apa sih?
Dengan agak bingung menjelaskan , tapi berusaha untuk mengutarakan.
Jennar : yang kayak gini ... gini .. gini loh mbak. (sambil ber-pantomim ria, pura2 memegang stetoskop lalu mengarahkan ke bagian tubuhku seperti layaknya seorang dokter cilik )
Aku : oh iya iya.. Berarti nanti kalau Jennar jadi dokter, mama sama mbak kalau mau periksa , gratis dong ya ?
Jennar : (sontak terkaget mendengar kata-kataku, seakan tak setuju) Loh . . . gak. Mama sama mbak Ica bayar.