Menyedihkan! Mengerikan! Lebih mengerikan lagi, saat siang ini (Rabu, 7 Des 2022), salah satu rekan (Mas Titus) mengirimkan foto-foto dan video, pandangan mata untuk apa yang sebenarnya sudah terjadi di dekat campsite 2, Batur. Lokasinya ada pada rimbunan pohon pinus pertama di sebelah kanan, dari entry point Pasar Agung.
Energi Membludak Sebelum Liburan
Foto-foto itu semakin membuat bergidik, membuat sakit kepala, dan marah teramat sangat, karena batang-batang pohon cemara ditebang, dibiarkan begitu saja. Jika memang memerlukan api unggun karena dinginnya malam, tapi mengapa yang ditebang adalah batang-batang yang basah. Lalu jika perlu api unggun, mengapa tak mencari ranting-ranting kering? Lalu apa alasan menebang sebanyak itu? Apakah tidak terfikir bahwa untuk usia pohon sebesar itu, perlu bertahun-tahun untuk menunggunya berkembang.
Wait! Ada yang bukan karena ditebang! Potongannya terlalu rapi untuk sebuah kampak, itu alur gergaji! Ternyata, mereka juga pakai gergaji. Goshhh... mereka bawa gergaji naik ke gunung Batur? It's just like they planned it already. Siapa "mereka" ini? Apa tujuan dari semua aktfitas ini?
Indahnya Gn. Batur: Tak Lekang Oleh Waktu.
Gn. Ungaran: Pendakian dengan Anak.
Di tempat pembuatan api unggun pun, batang-batang pohon yang diangkut untuk kayu bakar masih berupa batang pohoon sepanjang 2,5 - 3 meter. Yang terbakar pun hanya bagian tengahnya saja. Jadi buat apa menebang sebanyak itu? Pohon hidup yang sengaja ditebang, tanpa alih-alih sebab yang jelas.