Arrange Liburan Akhir Tahun: Menyentil Kasar Semangat Kerja! Gn. Agung, jalur Pasar Agung (Dok. pribadi)
Tilik hati dan pikiranmu jika ada bayangan-bayangan yang susah dikebas, dihapus dari peradaban. Apa gerangan bayangan itu, mengapa hati dan pikiran tak mampu dan tak ikhlas untuk mengebas? Begitu ranumkah wanginya, begitu indahkah auranya?
Pendakian Gn Agung Bali Jalur Puregai, 3.142 mdpl: Kekuatan Sebuah Niat Gn. Agung, jalur Sewarung Gawe Puregai (Dok. pribadi)
Gn. Agung, jalur Pasar Agung (Dok. pribadi) Gn. Agung, jalur Pasar Agung (Dok. pribadi)
Apapun bayangan itu, cobalah untuk menjawantahkannya kembali, mengulangnya kembali, sembari menghirup nafas segarnya, menghirupnya dalam, hingga menyentuh titik-titik mini syaraf di seluruh tubuhmu.
Apapun bayangan itu; entah itu kemesraan yang pernah kaualami dengan pasanganmu, pencapaian final dari hasil begadang berbulan-bulan untuk tesismu, atau lekukan-lekukan intim Gunung Agung yang seksi, yang memanjakanmu di tiap incinya, namun tanpa babibu tak mau melepaskanmu dari bayangannya.
Gn. Agung, jalur Pasar Agung (Dok. pribadi)
Gn. Agung, jalur Sewarung Gawe Puregai (Dok. pribadi)
Entah itu sesuatu yang jahat, tapi oh goshhh... ranumnya begitu kuat menyengat, hingga sedih hati menghentak keras saat tak niat meraihnya berulang. Berikut foto-foto yang menguatkan bayangan Gunung Agung, 3142 mdpl Bali.
Redupkan matamu bila mampu, namun maaf pilihanku sebaliknya, aku justru akan menatapnya lekat, meminangnya menjadi buah hati sebagai santapan rohaniku sebelum naik kembali kesana. Jalur manapun, sungguh indah dan hidup.
Family Trip Sulawesi Tengah (1): Antara Budgeting, Deg-degan, dan Letupan Kejutan