Lihat ke Halaman Asli

Catarina Tenny Setiastri

Ibu, guru, dan pejalan.

Liburan: Ibu Shock! "Melepas" Anak Remajanya, Harus Gimana?

Diperbarui: 29 November 2022   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Momen liburan adalah sesuatu yang sangat kunanti. Jauh hari sebelumnya, aku akan ngobrol dengan anak, mengulik keinginannya; mau liat apa, mau coba apa, mau ke kota mana. 

Setelah semua info darinya, aku mulai mengkombinasikannya dengan apa yang aku pengen, hingga dapetin win-win solution untuk destinasi dan aktifitas yang akan dilakukan selama liburan.

Family Trip Sulawesi Tengah (1): Antara Budgeting, Deg-degan... https://www.kompasiana.com/catarina74688/6268c97a3794d10a67635b14/family-trip-sulawesi-tengah-1-antara-budgeting-deg-degkan-dan-letupan-kejutan

https://www.kompasiana.com/catarina74688/6284adb2719137183f1d45c2/gunung-batur-bali-indahnya-tak-lekang-waktu

Semakin panjang liburan, kegiatan persiapan semakin menantang, karena harus memikirkan penekanan budget supaya cukup hingga akhir liburan. 

Permainan meng-arrange itinenary dan aktifitas seperti agen wisata ini akan dilanjutkan dengan permainan mestakung (semesta mendukung). Permainan pikiran dengan iman dan kepercayaan yang tangguh, yang akan membuat semua rencana menjadi nyata, persis seperti detail perencanaan yang dibuat. Aku suka banget proses ini. Nikmatnya sebuah liburan bahkan sudah mengasikkan, jauh sebelum liburan itu sendiri, yaitu mulai dari saat mempersiapkannya.

Baca juga: Gn. Merbabu Jalur Suwanting: Aksi Minus dan Efeknya dalam Pe... https://www.kompasiana.com/catarina74688/624d1e8ebb44865fc353e8b3/gn-merbabu-jalur-suwanting-aksi-minus-dan-efeknya-dalam-pendakian


Tapi saat ini, saat usia anakku 15 tahun, semua berubah, walaupun si Ibu menolak untuk mengamininya. "Mei, bapak ngajak Natalan di Lasem, Mei". "tanggal berapa?" "23-28" "ga bisa diundur, ngapa? Mei mau di rumah pas Natal, ga mau pergi lama-lama".

Di lain hari... "Mei jadi ke Malang? Katanya pengen ke Malang? Yuk, kita cari tiketnya" "ke Malang sebelum ke Lasem?" "iya" "ga, Mei mau di rumah. Mei mau jalan sama temen-temen" " Jalan tiap hari?" "Ya ga sih, tapi Mei ga mau" Padahal 3 (tiga) bulan sebelumnya dia bilang pengen liburan ke Malang.

Benar-benar model percakapan yang dipaksakan. Di sisi satu, sang Ibu masih bertahan dan berharap ga ada perubahan di kebiasaan dan juga sifat anaknya. Di sisi lain, sang anak seakan-akan tidak tertarik sedikitpun dengan semua rencana dan topik obrolan ini. "Ibu pergi aja sama temen-temen Ibu" kalimat terakhir yang mengiris. Anakku ga mau sama aku lagi.

https://www.kompasiana.com/catarina74688/638576c36e14f15dd02ab814/mau-tau-percakapan-anak-smp-sama-gurunya?source_from=notification_activity

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline