Lihat ke Halaman Asli

Catarina Tenny Setiastri

Ibu, guru, dan pejalan.

Ide Liburan Lebaran: Trip Keluarga ke Badui Dalam (2)

Diperbarui: 18 April 2022   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Tak satupun foto Baduy Dalam karena larangan foto dan penggunaan media elektronik. Namun saya yakin sepenuhnya, hidangan foto Baduy Luar pun bisa mengewantahkan keindahan Baduy Dalam yang luar biasa.

Petang itu, sesampai di sungai, anakku tanya, "Kita mandi disini, Bu?". Tentu yang ia dapat anggukkan yang sangat cepat, "Iya, Sayang. Ini kan yang kita cari?" Dalam diam, kami amati dan ikuti cara wanita Baduy Dalam yang melewati kami. Tiga wanita Baduy Dalam masuk ke sungai lalu mulai melakukan aktifitasnya masing-masing, tanpa sedikit pun terganggu teriakan wanita-wanita pejalan di sepanjang tepi sungai.

Dok Pribadi

Kami buka seluruh pakaian, mengikuti mereka ke dalam sungai. Berusaha menstabilkan badan di arus, lalu memilih duduk di depan sang wanita Baduy Dalam. Di depan kami, salah seorang wanita mencuci beras yang hendak ditanak. " Dik (baca: Nak), sekarang ngerti kan, kenapa kita ga boleh pakai odol, sabun, dan detergen disini?" 

Di sebelahnya lagi, wanita lain tanpa busana, sedang membasuh dirinya yang molek. Setelah menggosok badan, ia mengambil sedikit sabut kelapa. Kami bener-bener penasan, buat apa sih sabut kelapanya. Oh ternyata untuk gosok gigi. Saya minta secuil dan mencoba gosok gigi dengan sabut, wadowww sakitt. 

Baca Juga: Ide Liburan Lebaran: Trip Keluarga ke Badui Dalam (1) 

Kami lanjutkan mandi (baca: main air) hingga tak sadar telah larut. Mulai sepi, mulai gelap. Tiba-tiba anakku teriak, "Bu, liattt!" Astaga! berderet kelap-kelip kunang-kunang menyembul diantara pepohonan bambu yang lebat. Begitu indah seperti permainan laser.

Dok Pribadi


Dok Pribadi

Lama kami terkagum, hingga baru sadar ini sudah terlalu larut, terlalu sepi, dan terlalu gelap. Wkwk, takutttt. Lagipula, kami ga hafal rumah Kang Sarmin! Rumah warga, tempat kami tinggal malam ini. Waduh.. kami cepat-cepat pakaian dan beranjak pulang, meniti lagi batu-batu besar yang tersusun rapi. dan jeng.. jeng...jeng... nah loh, rumahnya yang mana?? Semuanya miripppp! Modyar wes.

Sampai akhirnya, "Neng, nyari rumah siapa?" Wahhhh, malaikat tak bersayap di saat yang tepat. Jadilah kami sampai di rumah bambu Kang Sarmin, duduk melingkar bersama keluarga yang baru kami kenal, yang begitu ramah dan santun. Ada 2 keluarga yang tinggal di rumah panggung ini, bisa dilihat dari jumlah dapur yang ada. Tapi saat kami makan malam, ada 3 keluarga bersama kami, yang membuat obrolan kami sangat hidup. 


Baca Juga: Wisata Kota Gombong: Tempe Mendoan di Sempor dan Goa Jatijaj... 

Kami pun makan malam bersama. Oya, kalau kesini, please bawa bahan masakan ya, buat kita dan juga buat keluarga yang ditempati. Ga usah kuatir, ada banyak warung di depan pintu masuk Baduy Luar, kalian bisa membeli di sana. Kami bawa: ikan asin, beras, dan lombok. Bahan itulah yang mereka olah untuk makan malam bersama. Believe me, sambelnya maknyos!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline