Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil memperoleh pendanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2020 yang merupakan program kemahasiswaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia selain Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Proposal PHP2D yang diajukan oleh KMTM berjudul "Budidaya Jamur Tiram Berbasis Teknologi Serta Penerapan Pola Zero Waste Guna Meningkatkan Produktivitas Masyarakat Desa Bakalan". Program ini dilaksanakan untuk merintis budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Dusun Kenteng, Desa Bakalan, Jumapolo, Karanganyar dengan tujuan menambah pendapatan pasif masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Ketua Tim JATIRAGI (Jamur Tiram Jerami Teknologi), Tri Rahmaji mengatakan, dia bersama teman-teman membentuk tim ini atas nama KMTM tetapi anggota tim PHP2D berasal dari berbagai fakultas. "Jadi anggota kami berjumlah 13 orang berasal dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kami bisa melaksanakan job desc sesuai fokus ilmunya masing-masing, untuk itu kami beri nama Tim JATIRAGI."
"Di Desa Bakalan sudah ada budidaya jamur tiram, tapi bukan di dusun saya, dan pakainya sistem budidaya manual dengan baglog (media tanam jamur) serbuk gergaji. Di desa saya banyak limbah jerami yang belum dimanfaatkan secara maksimal, saya dan teman-teman pun terpikirkan membuat baglog dari jerami, lalu diaplikasian mesin pengkabutan otomatis jadi para petani tetap bisa budidaya jamur disambi kegiatan bertani atau beternak. Kami mengambil konsep pola zero waste, jadi setelah baglog habis nutrisinya, akan diolah menjadi pupuk organik, tidak ada limbah lagi yang tercipta," jelas Tri yang sekarang merupakan mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2018.
Tanggal 5 September 2020 telah terbentuk kelompok tani (poktan) budidaya jamur tiram di Dusun Kenteng RT 01/02, Bakalan, Jumapolo, Karanganyar. Poktan ini diberi nama KEDARSI yang merupakan akronim dari Kelompok Tani Sadar Potensi. Sesuai namanya, poktan ini diharapkan dapat menjadi pelopor dan pelaksana di Dusun Kenteng yang memiliki potensi untuk budidaya jamur tiram.
Pembentukan poktan KEDARSI sekaligus temu perdana bersama Tim JATIRAGI pukul 20.45 WIB di kediaman Ketua RT 01 Dusun Kenteng, Bapak Sukatno. Pada pertemuan tersebut dibentuk susunan pengurus poktan yang beranggotakan 9 orang dan 1 ketua yaitu Bapak Suharto yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) Kenteng. Selain itu juga membahas rencana program budidaya dan kemitraan antara Tim JATIRAGI dan poktan KEDARSI.
Tanggal 11 September 2020 pukul 20.15 WIB, dilaksanakan sosialisasi di Kantor Kepala Desa Bakalan yang dihadiri oleh oleh perangkat desa, perwakilan tiap dusun, perwakilan kelompok tani KEDARSI dan perwakilan kelompok budidaya jamur. Di sosialisasi tersebut disampaikan mengenai rencana kegiatan hingga keberlanjutannya. Dilanjut sesi tanya jawab dan diskusi dengan para tamu undangan mengenai kegiatan ini. Selanjutnya sebelum penutupan, dilakukan penyerahan vendel oleh ketua Tim JATIRAGI kepada Kepala Desa Bakalan dan sesi foto bersama.
"Mahasiswa harus selalu semangat dalam membangun desa dan tidak hanya di kegiatan ini saja, tapi seterusnya dilanjutkan dan dikembangkan. Kegiatan ini semoga senantiasa bermanfaat dan diperoleh hasil terbaiknya untuk masyarakat Desa Bakalan," tutur Bapak Kristanto selaku Kepala Desa Bakalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H