Lihat ke Halaman Asli

TIM JATIRAGI UNS

Tim PHP2D Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Universitas Sebelas Maret (UNS)

Yang Muda Bertani, yang Tua Mengayomi

Diperbarui: 28 Oktober 2020   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak Giyatno sedang menjelaskan saat Sesi Materi. - Dokumen Pribadi

Narasi yang demikan cukup untuk merepresentasikan ruh dari kegiatan yang di adakan oleh PHP2D TIM Jatiragi Desa Bakalan, yaitu Program Pelatihan Budidaya Jamur Internal Tim. 

Pelatihan ini dijalankan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Aneka Jamur, Desa Gondangmanis, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. 

Secara umum pelatihan ini adalah bekal yang nantinya akan menjadi fondasi dalam pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi (pengabdian masyarakat) dan lebih khususnya adalah sebagai penunjang skill dan pengetahuan internal tim sebelum terjun dalam program PHP2D yang akan di jalankan. (24/08/2020).

Pelatihan budidaya jamur untuk internal tim dimulai jam 09.00 WIB setelah rombongan Tim Jatiragi tiba di lokasi P4S Aneka Jamur. Didampingi oleh Pak Giyatno yang merupakan pionir dari sentra pelatihan dan budidaya jamur Desa Gondangmanis, Rekan-rekan Tim Jatiragi memulai program pelatihan. Pelatihan di bagi menjadi dua sesi, yaitu Sesi materi dan Sesi Praktik.

Sesi pertama materi ini menghadirkan dua pokok bahasan, yaitu sharing ilmu dan sharing pengalaman selama budidaya yang disampaikan oleh Bapak Giyatno. Sesi sharing ilmu yang dijabarkan oleh Bapak Giyatno secara garis besar adalah tentang pembuatan baglog (media tanam) jamur tiram menggunakan jerami dimulai dari alat, bahan, persiapan media tanam, sterilisasi media tanam, proses inokulasi hingga perawatan dan pasca panen.

“Kegagalan pembuatan baglog biasanya di sebabkan oleh kontaminasi lingkungan pembuatan jamur yang kurang steril, SOP kerja yang salah dan jamur kontaminan. Jamur kontaminan ini biasanya berupa jamur Tricoderma dan jamur oncom.” tutur Pak Giyatno.

Setelah sesi sharing ilmu secara umum dilaksanakan, kemudian Pak Giyatno melanjutkannya dengan sesi sharing pengalaman. Pada sesi tersebut, beliau menceritakan pengalaman dalam berbudidaya jamur dari awal beliau merintis budidaya jamur ini hingga terbentuknya P4S Aneka Jamur seperti sekarang ini.

“Dulu saya merintis usaha ini dari tahun 2001 mas, waktu itu orang sekitar masih takut dengan jamur karena takut keracunan.” tuturnya

Pak Giyatno merintis usaha budidaya jamur ini hanya dengan bermodal rupiah sebanyak Rp.500.000,00. Waktu itu, beliau awalnya memulai dengan budidaya jamur kuping (Auricularia auricula) dan mengambil baglog dari Jogja yang merupakan satu-satunya wilayah penghasil baglog pada waktu itu. 

Tahun 2002 sentra budidaya milik Pak Giyatno sudah mulai mampu memproduksi baglog Jamur beserta bibit jamur secara mandiri setelah mendapatkan pelatihan kultur jaringan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dan pada tahun 2006, beliau akhirnya mulai membangun sebuah balai latihan P4S Aneka Jamur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline