Pada dasarnya setiap manusia bisa menjadi yang terbaik dari dirinya apapun latar belakangnya, status sosial maupun ekonomi. Namun mengapa masih banyak manusia bahkan lebih dari lima puluh persen dari jumlah manusia di dunia yang tidak merasa demikian. Lalu dimana letak kesalahannya? Apakah semua itu sudah suratan takdir aliasNasib?
Seandainya benar, apakah kita yakin kalau Tuhan menginginkan manusia yang notabene ciptaanNya yang paling sempurna ini menjadi sengsara dan merana. Tentu saja tidak. Hal ini bisa saya buktikan dengan kelebihan-kelebihan yang dianugerahi oleh Sang Pencipta kepada mahluk ciptaanNya yang disebut Manusia.
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk ciptaan lainnya. Selain dikarunia dengan bentuk tubuh yang fungsional, susunan tulang dan otot yang dapat memungkinkan untuk melakukan gerakan yang berbeda-beda,
manusia masih dikarunia sebuah otak yang super canggih yang dapat mengontrol denyut jantung kita sampai dengan 100.000 kali/hari dan mampu mengatur kinerja memompa 25 000 liter darah melalui pembuluh darah yang panjangnya kalau dihubungkan dari ujung ke ujung panjangnya mencapai 100,000 km dan ini sama dengan panjang 2 kali bumi apabila ditarik garis lurus mengitari garis khatulistiwa.
Itupun hanya sebagian kecil dari kemampuan otak kita dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya uraikan. Sungguh luar biasa apa yang mampu dilakukan oleh otak kita yang beratnya hanya 1.5 kg. Semua itu pula diatur dengan sendirinya oleh otak tanpa harus dipantau oleh si pemilik otak.
Sungguh menakjubkan! Sebelum anda melanjutkan membaca artikel ini saya ingin anda merenung sejenak untuk menyadari betapa kita memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk kita dayagunakan untuk keberhasilan kita.
Jadi setelah menyadari keistimewaan diatas lalu apakah masih ada alasan bagi kita untuk menyalahkan Sang Pencipta apabila kita tidak dapat menjadi yang terbaik? Jadi apa yang menjadi penyebab bahwa manusia tidak bisa berprestasi? Ada beberapa faktor namun ada satu faktor yang sangat dominan dan hampir dialami oleh sebagian besar orang yaitu keyakinan, atau lebih spesifik-keyakinan akan kemampuan meraih sasarannya atau istilah lainnya Belief System.
Keyakinan adalah sebuah kekuatan yang akan mendorong anda untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan anda. Keyakinan bagaikan kompas atau peta bagi manusia untuk menuju sasarannya. Faktor terbesar untuk menjadi yang terbaik adalah bukan terletak pada kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki melainkan pada Keyakinan.
Namun Keyakinan atau Belief System adalah dapat menjadi faktor penentu keberhasilan ataupun penentu kegagalan bagi manusia.
Mari kita lihat bagaimana keyakinan dapat sangat berpengaruh pada proses tercapai atau tidaknya sebuah prestasi. Bagaimana keyakinan itu tercipta? Keyakinan bisa tercipta dari pengalaman seseorang dan juga dari referensi atau contoh.
Keyakinan berdasarkan pengalaman tercipta ketika anda melakukan suatu kegiatan, sedangkan keyakinan yang berdasarkan referensi atau contoh tercipta setelah anda melihat orang lain melakukannya. Misalnya anda melakukan suatu usaha ,apabila berhasil maka hasil tersebut akan menambah keyakinan dalam diri anda bahwa anda mampu, sebaliknya kalau gagal maka hasil tadi juga akan menambah keyakinan bahwa anda memang tidak mampu.