Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada yang Bisa Dibanggakan Dari Pembekuan PSSI

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sama sekali tak membanggakan. Banyak akibat negatif yang ditimbulkan dari pembekuan ini, diantaranya adalah  prestasi.

Kompetisi menyebabkan para pemain memacu prestasi mereka. Mereka mengoptimalkan potensi yang ada di diri untuk menjadi terbaik. Semakin sering dan banyak kompetisi yang diikuti, para pemain semakin maju.  Jika kompetisi dihentikan maka tak ada kondisi yang membuat para pemain terpacu untuk menghasilkan prestasi terbaik mereka.

Sebelum PSSI dibekukan, Indonesia sebenarnya masih harus membenahi kompetisi sepak bola secara lebih serius. Data yang dirilis oleh International Federation of Football History & Statistic (IFFHS) 2014, kompetisi sepakbola Indonesia berada di peringkat 74 dari 170 negara dengan mengumpulkan 285 poin.  Kompetisi Spanyol menjadi yang terkuat dengan 1259 poin. Spanyol mengungguli kompetisi Italia, Inggris, Argentina, dan Jerman.

Di kawasan Asia, Indonesia masih kalah dari negara-negara seperti Korea Selatan, Arab Saudi, Jepang, Azerbaijan, Kazakhstan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Iran, Australia, dan Thailand. Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia praktis hanya kalah dari Thailand. Indonesia bahkan melebihi negara-negara yang memiliki sarana sepak bola lebih baik seperti Singapura dan Malaysia.

Data yang dihimpun oleh IFFHS itu juga memberi gambaran bahwa semakin banyak dan beragamnya kompetisi yang digelar oleh sebuah negara , menyebabkan  prestasi sepakbola sebuah negara membaik. Kita tengok prestasi Jepang dan Arab Saudi. Mereka lebih sering melakukan kompetisi dibanding, misalnya negara Thailand. 

Bagaimana dengan Indonesia ?

Jika kompetisi Indonesia masih kalah dibanding Thailand pada tahun lalu ketika PSSI masih rajin melakukan kompetisi, bagaimana dengan nasib poin kompetisi tahun ini dengan pembekuan PSSI yang notabene tidak ada kompetisi ?

Ini sama saja membiarkan prestasi sepakbola Indonesia hancur dan tak bisa berpacu. Meluncur bebas dan tidak bisa jadi kebanggaan masyarakat Indoensia.  Bisa jadi setahun lagi kita kalah dengan Singapura, Malaysia bahkan dengan Philipina.     

 

Seharusnya Menpora bisa mengambil keputusan yang tidak merugikan orang banyak. Apakah terlalu sulit untuk membuat keputusan yang bisa memacu prestasi sepakbola Indonesia ? Karena keputusan Pemerintah itu sama sekali tidak membuat Indonesia Bangga. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline