Lihat ke Halaman Asli

Casmudi

TERVERIFIKASI

Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Mengenal Budaya Negara dengan Koleksi Kamus Bahasa Asing

Diperbarui: 5 Mei 2021   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi kamus bahasa asing (Sumber: dokumen pribadi)

Belajar bahasa sebuah negara berarti mempelajari budaya setempat.

Sebuah peribahasa bijak yang saya pegang sejak awal tahun milennium. Ya, mempelajari bahasa sebuah negara sejatinya anda sedang mempelajari adat istiadat, budaya dan kearifan lokal negara yang bersangkutan.

Bahkan, mempelajari sebuah bahasa orang lain membuat anda "tidak" akan dibohongi. Ketika, berkunjung ke sebuah negara. Mereka akan merasa bahwa anda adalah saudara mereka.

MEMBELI KAMUS BAHASA ASING

Mempelajari bahasa asing membuat daya tarik tersendiri. Saya mulai mencoba untuk membeli buku kamus bahasa asing. Sebelum demam K-Pop melanda negeri ini sejak tahun 2010.

Saya justru kepincut membeli sebuah kamus bahasa Korea di awal tahun 2001. Ketika saya menjalankan kantor distribusi di Jember Jawa Timur. Saya tertarik untuk membeli kamus Bahasa Korea, di sebuah toko buku terkenal di kawasan pusat kota tersebut.

Kamus bahasa Korea (Sumber: dokumen pribadi)

Saya belajar bahasa asing secara otodidak. Saya merasa bahwa belajar melalui kursus tentu mengeluarkan banyak biaya. Apalagi, saya tidak mempunyai waktu luang untuk kursus Bahasa tersebut.

Saat itu, dunia internet belum segampang sekarang. Saya sendiri mengakui belum memahami dunia internet. Benar-benar kudet dan gaptek. Saya hanya belajar bahasa asing melalui buku yang saya beli. Atau, membaca hingga berjam-jam di sebuah toko buku.       

Sejak tahun 2001, saya merasa bahwa mengetahui bahasa asing itu perlu. Setidaknya, saya memahami bahasa populer yang sering menjadi bahasa conversation (percakapan).

Selain bahasa Korea, Bahasa Rusia juga membuat saya tertarik untuk mempelajarinya. Tahun 2003, saya mampir di sebuah warung internet di dekat tempat tinggal saya. Jujur, saat itu, saya belum mahir mencetak data dari internet. Akhirnya, saya berterus terang kepada operator warnet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline