Lihat ke Halaman Asli

Casmudi

TERVERIFIKASI

Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Jika Aku Bupati Ngawi

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420416440802768385

Aku hanyalah perantau yang kebetulan menikahi perempuan Ngawi, Jawa Timur. Dan, sekarang aku menjadi bagian dari perkembangan Ngawi. 14 tahun menjadi warga Ngawi membuatku bangga. Aku masih ingat 14 tahun lalu, saat mengenal istriku. Jalan Ahmad Yani tidak seramai sekarang, sungguh masih sepi dengan deretan rumah atau kantor. Tapi sekarang? Sungguh di luar dugaan. Hal ini menandakan kemakmuran masyarakat Ngawi mengalami perbaikan siginfikan. Aku pun sering berkeliling se-Kabupaten Ngawi agar mendapatkan informasi kemajuan Kabupaten Ngawi secara utuh dan tidak simpang siur.

Aku memahami potensi Kabupaten Ngawi sungguh luar biasa. Daratan lembah hingga daerah pegunungan ada. Pariwisata sejuk seperti Perkebunan Jamus dan Air Terjun Pengantin sampai pariwisata daratan seperti Waduk Pondok sampai Patung Suryo membuatku bangga menjadi warga Ngawi. Potensi kehutanan pun luar biasa sebagai penyangga paru-paru Ngawi. Dan lebih membanggakanku adalah sosok Museum Trinil dan Benteng Pendem yang memberikan informasi bahwa Kabupaten Ngawi merupakan pelaku prasejarah dan sejarah bangsa Indonesia.Banyak tokoh sejarah perjuangan bangsa yang berasal dari Kabupaten Ngawi seperti KRMT Rajiman Wedyodiningrat membuatku semakin bangga.

Sektor pertanian pun masih terus berjalan pada kearifan budaya lokal masyarakat Ngawi. Potensi dari berbagai sektor di Kabupaten Ngawi bisamendongkrak “nama besar” Ngawi di kancah nasional. Apa yang kurang dari Kabupaten Ngawi?Kita akan sepakat mengatakan: tidak ada yang kurang dengan Kabupaten Ngawi. Tetapi, kenyataannya masih ada pertanyaan yang masih menggelayut sampai detik ini. Yaitu, Apakah potensi Ngawi dari segala sektor sudah diberdayakan? Kalau boleh jujur, kita akan sepakat menjawab belum. Kita perlu memahami, bahwa kemajuan Kabupaten Ngawi tergantung “power” orang nomor satu, sang “Bupati”. Oleh sebab itu, kebijakan Bupati-lah yang akan menentukan seperti apa wajah Kabupaten Ngawi di masa depan. Apalagi, Aku membaca berita tentang banyaknya “nada” miring masyarakat di media sosial tentang kinerja Bupati Ngawi selama ini. Tetapi, perlu dipahami juga bahwa setiap pemimpin pasti ada sisi baik dan buruknya. Karena Bupati Ngawi juga manusia. Masalah inilah yang menggelitik, Bagaimana jika Aku Bupati Ngawi?. Aku akan berbicara jujur sesuai fakta.

Aku memahami bahwa perkembangan khususnya KecamatanNgawi sangat cepat sekali. Tetapi, jika kita menilik kekecamatan lainnya, seperti Kecamatan Ngrambe dan Pangkur tidak secerah Kecamatan Ngawi. Dengan kata lain, adanya ketimpangan pembangunan. Kita jadi ingat politik mercusurnya Bung Karno dengan membuat stadion Bung Karno untuk menghadapi acara olahraga Ganefo. Pembangunan sungguh luar biasa dan bersifat terpusat. Tetapi, setelah menilik ke pelosok, banyak rakyat yang kelaparan. Jika Aku Bupati Ngawi, perkembangan pembangunan akan dibuat secara merata ke seluruh kecamatan-kecamatan di Kabupaten Ngawi. Mungkin perlu anggaran yang cukup dan jangan sampai disunat atau dikorupsi. Aku memahami betul bahwa menjadi Bupati Ngawi adalah sebuah amanah, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau membangun dinasti kekuasaan.

Tindakan pertama adalah Reformasi birokrasi di seluruh jajaran Pemerintah Ngawi. Selanjutnya adalah usaha pemerataan perekonomian ke seluruh Kabupaten Ngawi adalah dengan membuat simpul perjalanan yang saling bersambung. Alias, memperbaiki sarana dan prasarana jalan raya. Mengapa? Dengan akses jalan raya yang baik, maka urat nadi perekonomian ke seluruh pelosok Kabupaten Ngawi bisa dikembangkan. Semua hasil ekonomi baik pertanian maupun hasil UMKM bisa didistribusikan dengan mudah ke seluruh Ngawi. Bahkan, bisa diakses dengan mudah ke luar dari Kabupaten Ngawi. Setelah akses jalan raya berjalan baik, perlu adanya pengembangan UMKM seluruh Ngawi. Perlu diketahui, bahwa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 nanti, tindakan yang paling brilian adalah pengembangan UMKM diimbangi dengan pelatihan-pelatihan atau sertifikasi pelaku UMKM. Sebagai Bupati Ngawi juga perlu memberikan suntikan dana bagi masyarakat yang membutuhkan dengan bunga lunak dan fleksibel waktu pembayarannya. Aku yakin akan tumbuh UMKM-UMKM baru di Kabupaten Ngawi. Pemerintah Kabupaten Ngawi juga perlu melayani atau menampung hasil UMKM jika mengalami kendala pemasaran. Dengan demikian, perlu adanya sinergitas Pemerintah dan masyarakat Ngawi.

Sebagai Bupati Ngawi, Aku akan membuat kebijakan yang mengemban harkat dan martabat masyarakat Ngawi. Sektor pertanian harus terus dikembangkan. Mencari teknologi paska panen yang ramah lingkungan akan terus dikembangkan dari tangan-tangan terampil masyarakat Ngawi. Perlu adanya reward bagi pihak atau personal yang mampu menemukannya. Pengaturan distribusi obat-obatan tanaman pun harus diatur serapi mungkin agar fluktuasi harga sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang menyejukan masyarakat, seperti mudahnya petani mendapatkan barang dan menghindari monopoli harga. Para petani merasa kebagian semua dengan harga murah. Dan pemerintah pun siap menampung atau membeli hasil pertanian dengan harga wajar melalui Bulog.Kuncinya, para petani harus bisa mendapatkan keuntungan. Hal inilah yang akan menyebabkan masyarakat mau dan senang untuk bergelut di bidang pertanian. Aku tidak mau masyarakat Ngawi jauh-jauh merantau ke luar negeri beranggapan, bahwa di Kabupaten Ngawi tidak ada mata pencaharian yang menguntungkan, termasuk alergi atau malu untuk bertani. Bahkan, Aku akan berusaha masyarakat Ngawi bisa berkarya di tanah kelahirannya dengan segudang kreatif jiwa enterpreneurships.

Selanjutnya, objek wisata Ngawi tidak kalah dengan kota-kota tetangga seperti Sragen, Solo, Madiun, Magetan dan Ponorogo. Tetapi, permasalahan muncul adalah objek wisata tersebut tidak bisa memberikan greget bagi warga Ngawi dan kota-kota tetangga bahkan nasional atau internasional untuk datang berkunjung. Permasalahan yang paling utama adalah kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dan managemen pariwisata kurang baik dari segi sarana dan prasarananya. Perlu adanya sosialisasi dengan memasang iklan baik di media massa maupun media sosial secara intens dengan anggaran dana yang sudah diatur.

Untuk meningkatkan sektor pariwisata, Aku akan membuat program “Tahun kunjungan wisata Ngawi 2015” atau “Yuk, Berkunjung ke Ngawi: Kota Sejarah dengan Segudang Pesona”. Kemudian, Aku akan buat kebijakan para investor untuk menanamkan investasinya di Ngawi melalui pameran-pameran baik skala nasional maupun internasional. Semua akses yang mendukung pariwisata akan dikebut atau dipermak habis-habisan. Semua unsur instansi atau stakeholders yang berkepentingan akan diberi pengarahan agar ikut mensukseskan Pariwisata demi kemajuan Ngawi. Dari sektor industri pun, Aku akan membuat kebijakan yang mementingkan masyarakat lokal dan memberikan rasa nyamanbagi para investor dengan prosedur perijinan yang tidak berbelit-belit. Sektor-sektor lain pun seperti pendidikan, keagamaan, dan lain-lain akan terus diperhatikan dengan pelayanan pra dan purna yang menguntungkan masyarakat Ngawi.

Akhirnya, membuat Kabupaten Ngawi dikenal masyarakat nasional maupun internasional dengan segudang potensi perlu komitmen semua pihak, khususnya adalah komitmen dari Bupati. Bupati perlu mendukung semua pihak yang mempunyai andil besar demi kemajuan Ngawi di masa sekarang, besok dan yang akan datang dengan kebijakan yang bermartabat. Salam Ngawi Ramah!

14204165071716166627


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline