Lihat ke Halaman Asli

Memilih Bengkel yang Tepat: Bagaimana Melakukannya?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13990942741967144644

Punya tunggangan baik harian ataupun klangenan yang hanya dinikmati pada akhir pekan memang menyenangkan. Tak jarang kecintaan ini seringkali mendorong para pemilik untuk kegiatan rutin perawatan kendaraan yang berarti memilih bengkel yang tepat.

Tentu supaya performa tunggangan tetap mumpuni, minim kerusakan sehingga tidak mengurangi aktivitas keseharian.  Bagi para pemilik motor atau mobil baru, perawatan memang cenderung lebih mudah dikarenakan faktor usia kendaraan yang tentu berpengaruh banyak pada performa.

Buku manual pemeliharaan kendaraan adalah sebuah 'kitab suci' - panduan bagi para pemilik untuk melakukan kegiatan perawatan secara rutin maupun trouble shooting saat terjadi kerusakan.

Saat masih masuk masa garansi, tentu rawatan bengkel resmi sangat direkomendasikan. Alat-alat yang lengkap dan didukung dengan kerapian dalam administrasi, tenaga mekanik yang punya kemampuan rata-rata yang sama pun menjadi satu pilihan. Nama besar ATPM pun menjadi satu pertimbangan.

Bagi para pemilik kendaraan dengan usia yang sudah cukup 'lama' terkadang terasa sedikit berat untuk melakukan perawatan di bengkel resmi. Memang, kelemahan dari bengkel resmi adalah selain melakukan servis atau perawatan purnajual, mereka pun tergantung dari pemasukan dari penjualan spare part. Tak ada 'akal-mengakali' ala Mc. Gyver yang bisa mengurangi biaya perawatan ataupun perbaikan.

Rusak ya ganti baru. Dan biaya yang dikenakan untuk jasa pun cenderung relatif lebih mahal.  Wajar, apabila mengingat biaya investasi yang dilakukan oleh bengkel resmi dan para mekaniknya. Menjadi tidak wajar dan akhirnya sedikit memberatkan para pemilik kendaraan, apabila tujuannya adalah penghematan biaya.

Berbekal sedikit pengalaman menyambangi bengkel resmi ataupun tidak, ada satu kesimpulan yang bisa ditarik: bahwa ada bengkel yang berada "di tengah-tengah".  Mekanik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata melebihi para mekanik bengkel resmi, namun tidak didukung dengan prasarana yang baik.

Tapi apabila pertimbangan pengalaman di atas rata-rata, komunikasi yang baik dan juga harga yang 'miring' menjadi nilai yang  fair bagi pemilik kendaraan berkantung pas-pasan seperti penulis, maka bengkel nonresmi pun layak menjadi sebuah pilihan yang bukan lagi alternatif, melainkan menjadi tujuan resmi baik perawatan ataupun perbaikan.

Pilih bengkel resmi atau nonresmi ? Sekarang ini banyak bengkel non-ATPM yang juga menyediakan servis dan jasa dengan kelengkapan 'khas' ATPM  yang memberikan sebuah 'nilai lebih' : harga yang lebih ekonomis. Tergantung kebutuhan dari para pemilik kendaraan . sumber : otomotif.net

Lantas, apa yang harus dipertimbangkan saat memilih bengkel yang tepat? Simak tips di bawah ini.


  • Bangun referensi terlebih dahulu: Langkah ini wajib hukumnya untuk dilakukan. Sekarang ini hampir semua merek kendaraan mempunyai komunitas. Tips seputar kendaraan maupun referensi bengkel yang memang spesialis tunggangan pun bisa didapatkan. Bisa bergabung dengan komunitas tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, atau sekedar bertanya tanya ataupun langsung menggunakan referensi yang sudah dikumpulkan oleh komunitas sendiri.  Umumnya, bengkel 'nakal' yang seringkali merugikan pemilik kendaraan karena ulahnya sudah tersortir di sini. Pergunakan kemudahan teknologi untuk browsing.
  • Referensi secara spesifik: Masih terkait dengan poin di atas. Apabila memang kendaraan mengalami sebuah kerusakan yang spesifik, maka hendaknya fokus pencarian bengkel hanya spesifik pada satu permasalahan saja. Contoh: gangguan pada kaki-kaki, berarti fokus pencarian pada spesialis onderstel, misalnya. Atau pada kelistrikan maka fokus pada bengkel dinamo. Hal ini untuk memudahkan perbaikan langsung pada sumbernya.  Seperti halnya dokter spesialis. Tak jarang bengkel umum hanya mempunyai kemampuan yang rata-rata, dan untuk sebuah kerusakan yang lebih spesifik mereka pun akan membawanya ke pihak ketiga, alias bengkel spesialis tadi. Dengan langsung menuju ke bengkel spesialis apabila kita sudah sedikit mengetahui problem yang ada, maka mata rantai perawatan atau perbaikan akan terputus. Hemat biaya dan tepat sasaran.
  • Tentukan prioritas: Apakah sedang mencari bengkel untuk perawatan dan perbaikan ringan sekaligus terlebih dahulu atau langsung hanya sekedar perbaikan secara spesifik? Apabila sedang mencari bengkel umum yang bisa melakukan perbaikan ringan seperti tune up, ganti oli dan lainnya maka carilah bengkel yang tidak sekedar bisa melakukan perbaikan, namun yang terpenting adalah perawatan. Memperbaiki adalah saat sudah rusak. Merawat, adalah pencegahan. Ada juga bengkel spesialis modifikasi atau lebih dikenal dengan sebutan proshop.

13990946221234955302

Bengkel spesialis modifikasi atau proshop. Biasanya berbekal pengalaman yang mumpuni, peralatan yang juga canggih dan sentuhan yang lebih personal karena setiap tunggangan seharusnya akan mengikuti karakter pemiliknya, bukan sebaliknya. Mereka bisa jadi tidak "berseragam" seperti halnya bengkel resmi, namun komunikasi yang terbangun pun lazimnya akan tercipta lebih baik antara pelanggan dan penyedia jasa. sumber ; pribadi.


  • Bangun komunikasi dengan mereka: Tidak peduli di lini apa pun, komunikasi adalah hal yang terpenting. Saat langkah satu dan dua di atas sudah dilakukan, tepis keraguan dan bangun komunikasi dengan bengkel tersebut dengan baik. Kita ini orang Indonesia, yang terkenal dengan keramahtamahannya, kan? Dan komunikasi akan membantu untuk 'mencairkan suasana' perkenalan yang baru dan juga membantu mengenali permasalahan pada kendaraan secara lebih baik. Tak perlu ragu, karena merasa 'awam'. Berbekal referensi di atas pun setidaknya sudah mampu mengeliminasi keraguan atau kecurigaan terhadap bengkel 'nakal' sendiri. Berikan sedikit 'sentilan' pernyataan bahwa Anda mendapat referensi bengkel tersebut dari komunitas atau media sosial. Di sini permainan psikologis dimulai. Bengkel yang telah mendapat referensi sangat jarang yang mau 'bermain-main' dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
  • Minta "diagnosa" terlebih dahulu dan diskusikan dengan mereka: Minta diagnosa sebelum melakukan perbaikan. Apa kerusakan yang telah terdeteksi, apa yang perlu diganti dan jangan ragu untuk mengemukakan bujet anda dan permintaan untuk  memperbaiki yang rusak, sehingga tidak perlu diganti. Apabila bujet memang belum cukup, maka tentukan prioritas penggantian dengan berdiskusi dengan mereka. Mana parts yang perlu diganti secepatnya atau mungkin ada yang hal lain yang bisa dilakukan. Kata kunci tetap adalah komunikasi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline