Lihat ke Halaman Asli

Casilda Hanandaluna

Mahasiswa Universitas Airlangga

Optimalisasi Peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dalam Meningkatkan Keamanan dan Efisien Pelayanan Kesehatan

Diperbarui: 5 Juni 2024   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Radiologi UNAIR memakai apron timbal sebagai bentuk proteksi radiasi/dok. pri

Dalam era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi medis, penggunaan radiasi ionisasi telah menjadi bagian integral dari berbagai prosedur diagnostik dan terapeutik di bidang pelayanan kesehatan. Teknik seperti radiografi, CT scan, dan terapi radiasi memanfaatkan radiasi untuk memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang efektif. Namun, penggunaan radiasi ini juga membawa risiko potensial bagi pasien dan tenaga medis jika tidak dikelola dengan benar. Di sinilah peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) menjadi sangat penting.

Petugas Proteksi Radiasi (PPR) adalah profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua prosedur yang melibatkan radiasi dilakukan dengan aman dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Mereka memiliki peran krusial dalam mengawasi penggunaan radiasi, melindungi pasien dan staf medis dari paparan radiasi yang berlebihan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan pedoman keselamatan radiasi.

Petugas Proteksi Radiasi (PPR) memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga keselamatan di lingkungan medis yang menggunakan radiasi dengan memantau tingkat radiasi untuk memastikan paparan yang diterima oleh pasien dan tenaga medis berada dalam batas aman, menggunakan dosimeter untuk pengukuran dosis, dan melakukan penilaian risiko secara berkala. Mereka menyusun dan mengimplementasikan prosedur keselamatan yang ketat, memastikan bahwa semua staf medis memahami dan mematuhi prosedur tersebut melalui pelatihan dan edukasi berkepanjangan. Selain itu, PPR melakukan inspeksi rutin dan pemeliharaan peralatan radiasi seperti mesin sinar-X dan CT scan untuk memastikan peralatan tersebut berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan risiko tambahan, mengambil tindakan perbaikan segera jika ditemukan kerusakan atau ketidaksesuaian, sehingga keselamatan dan efektivitas prosedur medis tetap terjamin.

Pelaksanaan tugas Petugas Proteksi Radiasi (PPR) menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemajuan teknologi di bidang kedokteran yang memperkenalkan alat dan teknik baru yang menggunakan radiasi, sehingga PPR harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka untuk memastikan semua prosedur dilakukan dengan aman. Kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan radiasi juga sering menjadi kendala, terutama di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas, sehingga PPR harus memastikan semua regulasi diikuti tanpa mengorbankan kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, PPR harus bekerja ekstra untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan staf medis tentang pentingnya proteksi radiasi, mengingat tidak semua tenaga medis memiliki pemahaman yang cukup tentang risiko radiasi.

Untuk mengoptimalkan peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR), beberapa strategi kunci dapat diimplementasikan. Pertama, mengadakan program pelatihan berkepanjangan yang mencakup protokol keselamatan radiasi dan teknologi terbaru untuk PPR serta seluruh staf medis. Pelatihan ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mencakup simulasi praktis dan evaluasi rutin guna memastikan efektivitas serta pemahaman yang mendalam. Program pelatihan yang berkesinambungan akan memastikan bahwa semua anggota tim medis selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam proteksi radiasi dan mampu menerapkan praktik terbaik dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Dengan pemahaman yang kuat dan keterampilan yang diperbarui secara rutin, risiko kesalahan dalam penggunaan radiasi dapat diminimalkan, sehingga keselamatan pasien dan tenaga medis lebih terjamin.

Selain pelatihan, implementasi teknologi canggih sangat penting untuk mendukung tugas PPR. Misalnya, sistem manajemen dosis yang mampu melacak dan menganalisis paparan radiasi secara real-time akan sangat membantu PPR dalam pemantauan dan pengendalian radiasi. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini terhadap paparan radiasi yang berlebihan dan memungkinkan intervensi cepat untuk mencegah risiko lebih lanjut. Selain itu, mendorong kolaborasi antara PPR dan berbagai profesional kesehatan lainnya juga sangat penting. PPR harus aktif terlibat dalam perencanaan dan evaluasi prosedur medis yang menggunakan radiasi untuk memastikan keselamatan dan efektivitas perawatan. Kolaborasi yang erat ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih terpadu dan proaktif dalam hal proteksi radiasi, sehingga dapat meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) sangat penting untuk memastikan keselamatan dalam penggunaan radiasi ionisasi, yang vital untuk diagnosis dan terapi. Dengan tantangan perkembangan teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi, PPR harus terus memperbarui keterampilan, menjalankan pelatihan, dan menggunakan teknologi canggih. Kolaborasi yang erat antara Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan profesional kesehatan lainnya akan menciptakan lingkungan medis yang lebih aman dan efektif.

 

Penulis: Casilda Hanandaluna (Mahasiswa D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga)

Dosen Pengampu: Weni Purwanti, S.Si., M.Si

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline