Tim KKN-PPM Universitas Padjadjaran di Desa Mekarjaya, Kecamatan Banjaran, Bandung melakukan penyuluhan kepada para petani kopi. Penyuluhan dengan judul "Pengelolaan Limbah Kulit Kopi Menjadi Produk Teh (Cascara) Bernilai Tinggi di Perkebunan Kopi Rakyat Desa Mekarjaya" diselenggarakan pada Kamis, 26 Januari 2023 di Viazka Coffee, Desa Mekarjaya.
Sebelum penyelenggaraan program penyuluhan, Tim KKN melakukan survei dan analisis dengan mengunjungi Warung Kopi Puntang yang menjual teh Cascara dan mempelajari pembuatan teh Cascara dimulai dari pemetikan biji cherry sampai menjadi teh Cascara itu sendiri. Buah kopi yang selama ini kita tahu menghasilkan limbah kulit kopi yang ternyata dapat diolah menjadi minuman teh. Dikenal dengan sebutan coffee cherry tea atau cascara, minuman ini masuk dalam kategori teh walaupun dihasilkan dari pengolahan buah dari tumbuhan kopi.Dalam proses pembuatan teh Cascara, Tim KKN dibimbing langsung oleh pemilik toko kopi Viazka yang juga ahli dalam perkopian, yaitu Bapak Cahya.
img-7942-jpg-63d9447428c4f52ab2500783.jpg
Cascara mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Para petani kopi Desa Mekarjaya biasanya memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai pupuk atau pakan ternak. Namun, sebenarnya limbah kulit kopi memiliki prospek yang sangat baik untuk diproduksi sebagai teh Cascara. Teh herbal yang dihasilkan dari kulit buah kopi yang dikeringkan ini mengandung fenolik, tanin, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.Karena nutrisi dan antioksidan tersebut, maka teh herbal ini dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan seperti menjaga kesehatan saluran pencernaan, menjaga kesehatan jantung, menghambat pertumbuhan sel kanker, menurunkan kadar gula darah, serta memelihara fungsi dan kesehatan otak. Selayaknya teh yang memiliki rasa segar, teh Cascara memiliki keunikan lain dengan memiliki rasa asam karena berasal dari kulit biji kopi. Perpaduan rasa asam dan segar ini cocok untuk dinikmati di suasana dingin bila disajikan hangat.
img-7936-63d943624addee0ab222bb02.jpg
Meskipun teh herbal ini memiliki banyak manfaat, sayangnya belum banyak petani kopi yang memasarkan produk ini. Oleh karena itu, penyuluhan yang dilakukan Tim KKN-PPM bertujuan untuk memberikan pandangan baru kepada para petani kopi. Pemaparan materi penyuluhan dilakukan langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan, yaitu Yudithia Maxiselly S.P., MP., Ph.D. Program penyuluhan dihadiri delapan petani kopi yang aktif saat sesi tanya jawab.