Lihat ke Halaman Asli

Guru Jangan Sampai Membunuh Motivasi Peserta Didik

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman pribadi, pada saat saya duduk di bangku SMA kelas 1 semester 1, motivasi terhadap mapel "X" hilang karena keteledoran guru mapel tersebut.  Awalnya saya sangat senang terhadap mapel X, karena belum pernah menerima di bangku SMP, dan ini merupakan mapel baru. Selama SD hingga SMP nilai raport seluruh mapel  saya belum pernah mendapat nilai kurang dari 7 .  Dari awal semester masuk SMA nilai ulangan harian dan nilai ulangan akhir semester mapel "X" belum pernah mendapat nilai kurang dari 6, tetapialangkah terkejutnya pada saat melihat nilai raport semester 1, nilai mapel X diraport warna merah yaitu 5. Sejak menerima raport, saya sangat benci terhadap guru mapel X, selama liburan semester saya sangat sedih.

Di awal semester 2 saya berkomitmen pada saat KBM mapel X saya tidak mau duduk di bangku tetapi duduk di lantai, karena saya mendapat nilai merah di rapr dan saya merasa tidak pantas duduk di bangku. Pertemuan pertama di semester 2, guru mapel X menyuruh saya duduk di kursi, kemudian saya jawab seperti komitmen di atas. Guru mapel X marah, padahal sejak terima rapor saya sangat membencinya. Saya agak sedikit sombong meminta guru mapel X untuk memberikan soal yang paling sulit materi semester 1, untuk saya kerjakan. Kemudian guru mapel X memberi 3 buah soal dan saya langsung tunjukkan bahwa saya dapat dengan mudah mengerjakannya. Kemudian guru mapel X membuka daftar nilai dan beliausangat terkejut, seharusnya nilai saya di rapor 8, akhirnya nilai rapor diganti 8 melalui wali kelas.

Kejadian tersebut sudah terlanjur membuat saya membenci guru mapel X dan pada akhirnya yang semula  menyukai mapel X akhirnya tidak ada motivasi sama sekali, hanya sekedar mengikuti dan memenuhi kewajiban sebagai siswa.

Dari pengalaman tersebut di atas merupakan pelajaran yang berharga bagi saya sebagai seorang guru, hindari segala sesuatu yang membuat siswa tidak menyukai saya apalagi sampai membenci, bermula dari membenci gurunya berakibat tidak menyukai mapelnya, dengan kata lai jadi guru jangan sampai membunuh motivasi peserta didik.

Tulisan ini adalah tugas Diklat Online 4,  PPPPTK Matematika




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline