Lihat ke Halaman Asli

Indonesiaku

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari sabang sampai Merauke berjajar pulau - pulau...

Sambung menyambung menjadi satu.. itulah Indonesia..

Masih ingat sepenggal lirik lagu diatas? Rasanya ketika saya kecil, saya sering mendengar di televisi atau bahkan menyanyikan lagu tersebut di upacara bendera setiap hari senin. Tapi sekarang, rasanya sudah lama saya tidak mendengar lagu itu, apakah memang tidak ada yang menyanyi ataukah Indonesia sudah tdak terdiri atas pulau - pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke lagi?

Keinginan terbesar saya adalah menjelajahi negara tercintaku ini dari ujung Barat Indonesia hingga ke ujung Timurnya. Kata orang, negaraku ini indah. Kata orang negaraku ini kaya. Dan kata orang, di negaraku ini tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Negara ini kaya akan penduduknya yang beragam, budaya yang beragam, kebiasaan yang beragam dan yang pasti kuliner yang beragam. Jadi menurut saya, akan sangat rugi sekali jika selama hidup di Indonesia kita tidak melihat keseluruhan negara ini. Tapi apa daya tangan tak sampai, tiket dan biaya perjalanan yang mahal membuat sebagian besar orang mengurungkan niatnya untuk menjelajah Indonesia. Malahan, biaya perjalanan ke luar negeri yang lebih murah terasa lebih menggiurkan daripada harus travelling ke negeri sendiri. Bayangkan saja, tiket pesawat rute Jakarta ke Singapore lebih murah dibandingkan tiket Jakarta ke Yogyakarta atau Surabaya. Padahal, jarak tempuhnya tak jauh berbeda.

Ingin rasanya pergi ke Aceh melihat bagaimana orang - orang di kota Serambi Mekah itu menjalankan kehidupan. Namun, tiket untuk satu kali perjalanan menuju kesana saja bisa digunakan untuk membeli tiket Jakarta - Kuala Lumpur pulang pergi. Toh orang - orangnya hampir mirip, budayanya pun hampir mirip, yang membedakan hanyalah nama negaranya saja. Dari dulu ingin pergi ke Raja Ampat di Papua. Keindahan alam disana bahkan melebihi keindahan Bali yang sudah terkenal seantero jagad raya ini. Namun, tiket menuju Papua membuat saya harus mengelus dada berkali - kali dan selalu berpikir "mendingan gw ke Hawai aja sekalian daripada cuma ke Papua" (agak lebay sih). Tapi yah, that's the reality. Andai saja saya adalah anak seorang pejabat atau setidaknya anak anggota DPR, pasti saya sudah menuju tempat - tempat itu.

Mudah - mudahan ada berjuta orang yang memiliki keinginan yang sama dengan saya yaitu ingin mengelilingi negara ini dengan biaya yang murah. Semakin banyak peminatnya, biasanya biaya yang dibutuhkan pun akan menjadi semakin lebih murah. Masih ingat kan bagaimana dulu jika ingin bepergian ke Singapura? Hanya orang - orang berkantong tebal saja yang bisa melakukannya. Namun sekarang, siapapun bisa pergi ke Singapura dengan budget terbatas. Penerbangan menjadi lebih sering karena banyaknya peminat kesana. Bisa dibayangkan kan, jika peminat ke Papua bertambah banyak (tidak hanya para ekspatriat yang berusaha menghabiskan sumber daya alam di Papua), penerbangan akan bertambah, penginapan akan banyak dibangun, dan yang pasti mengelilingi Indonesia  tidak akan hanya sekedar impian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline