Dear Diary,
"I Love Monday..." (teriakku dalam hati..) karena semalam kamu terus datang dalam mimpiku, yang sesekali terbangun karena rasa sakit pada gigiku yang tak kunjung reda. Dan saat terbangun yang ada dikepalaku tetap kamu.. "Oh God"....sambil bersiap ke kantor.
Kenapa ya dijalan pagi ini kok tetiba ada afirmasi positif tentang kamu.. sebenarnya aku belajar banyak dari kamu, entah itu politik, IT, M.Office, dan lain-lain. Banyak informasi yang aku terima yang sangat berguna untuk menambah referensi pengetahuan yang belum banyak aku tahu.
"kamu tuh anugrah..." "anugrah apa?" seketika aku terkaget karena tiba-tiba Adi sudah ada disamping aku. "ee..enggaa apa-apa" (aku gelagapan menjawab pertanyaan Adi). "Triss.." "iya paa.." Tiba-tiba CEO memanggilku ke ruangannya, ("bagus aku bisa kabur" bisikku dalam hati) "awas yaa.." tatapan Adi yang terkesan mengancam...aku cuma tersenyum senang sambil berlalu.
"Hallo Tris, kamu bisa pulang akhir pekan inikan?" suara dari sebrang telpon yang selalu aku rindu "Iya maa..Tris usahakan pulang akhir pekan ini" "iya jangan sampai engga, soalnya...kalau ga jadi datang nanti mama dan papa malu lho.." "malu kenapa maa?" "kamu ga ingat yaa...awal Desember tahun ini kan keluarga Daren akan datang ke rumah untuk membicarakan pertunangan kalian" seketika aku merasa duniaku runtuh..."haloo..Tris...kamu masih disanakan.." "eehh..iya maa..masih.." "kamu kenapa? kok ga ada suaranya...""sepertinya sinyal nya maa..ya sudah Tris tutup dulu ya, ga enak ini masih dikantor mah..hehe" "iya , kamu sehat-sehat ya sayang" "iya mah..love you"
Seketika aku yang mendadak amnesia dengan apa yang harusnya terjadi dengan jalan hidupku. Aku merasa tidak bertenaga dan entahlah pikiranku berkecamuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H