Lihat ke Halaman Asli

Carni Trisnawati

Praktisi Pendidikan, Speaker, Juru Kisah/ Pendongeng, MC

Paduan Suara FKDT Kota Bandung Memukau Seluruh Penonton dalam PORSADIN 7 Tingkat Jawa Barat

Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paduan Suara FKDT Kota Bandung

Paduan Suara FKDT Kota Bandung  tampil memukau dihadapan seluruh penonton pada acara PORSADIN (Pekan Olahragan dan Seni Antar Diniyah) ke 7 Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang bertempat di Islamic Centre Kabupaten Tasikmalaya. Acara Tersebut digelar pada tanggal 23-25 Agustus 2024. Hadir Pula Kepala Seksi PD Pontren Kota Bandung H. Fachmi Farhan beserta staff, juga para official dan panitia  yang memberikan support. 

PADUS FKDT Kota Bandung Bersama Kasi PD Pontren Kemenag Kota Bandung dan staff/dokpri

Penampilan yang luar biasa ini berada dalam arahan dan bimbingan Coach Hari yang merupakan Pelatih  sekaligus Juri Tingkat Nasional Paduan Suara. Sehingga walau dengan waktu yang singkat (tidak lebih dari 15 kali pertemuan) bisa menampilkan suara, koreografi dan juga kompak dari berbagai aspek. Mulai dari pakaian, sepatu, dan aksesoris lainnya semua seragam, hal ini mencerminkan integritas dan kesiapan Team saat berada di panggung. 

dokpri

selain  pakaian dan aksesoris yang seragam, tentulah yang utama adalah harmonisasi suara yang  melalui tahap latihan  yang bertahap dan juga terarah. Coach Hari memberikan materi  dengan time schedhule yang pas pada setiap kali latihan berlangsung.

Coach Hari/dokpri

Sebelum Tampil pada tanggal 24 Agustus 2024, Team Padus mengadakan gladi resik di Islamic Centre Kab. Tasikmalaya. Hal tersebut membawa hal  besar karena dengan begitu membuat rasa grogi berada di panggung menjadi berkurang dan menjadi lebih percaya diri untuk tampil.

Gladi Resik sebelum tampil/dokpri

dokpri

 

dokpri

Walau tidaklah mudah, tetapi Coach Hari percaya kepada Team Padus bisa tampil dengan maksimal dan kompak. Hal tersebut sempat mengkhawatirkan karena  keberagaman usia yang ada.  Juga  waktu yang sempit karena para guru Diniyah yang mengajar di sore hari, pada pagi hari ada yang mengajar di sekolah formal, ada juga yang berprofesi sebagai penyuluh dan HRD perusahaan, namun dengan segala ikhtiar latihan dan juga kerjasama antar anggota Padus dan juga bimbingan ppelatih hal tersebut bisa dilalui dengan baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline