Entrepreneurship merupakan wujud praksis kreativitas dan inovasi manusia dalam penyelesaian permasalahan dan pemanfaatan peluang-peluang dalam kehidupan, Di era industri 5.0 ini praksis kreativitas dan inovasi tersebut sebagai keniscayaan yang bertujuan: (1) mengelola sumber daya, (2) mengembangkan potensi seorang entre-preneur, (3) mengurangi pengangguran, (4) mengurangi tingkat kemiskinan, (5) meningkatkan ekonomi, dan (6) menghadirkan kesejahteraan. Kesuksesan sebuah entrepreneurship tidak didapatkan secara instan, melainkan melalui proses panjang yang, kadang disertai kegagalan.
Bagi para entrepreneur muda, apalagi pemula, perlu diketahui mengapa perlu menumbuhkan gagasan Kreatif? Mengutip Jeni Irnawati, dkk, kreativitas termasuk karakteristik penting yang perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur. Para expert memberikan alasan, kreativitas akan senantisa diperlukan seorang entrepreneur dalam berinovasi atau menciptakan hal baru. Kreativitas tidak selalu berarti mampu menciptakan hal baru dan unik, tetapi meliputi kemampuan untuk menumbuhkan gagasan kreatif.
Wirausaha perlu menumbuhkan gagasan kreatif agar mampu bersaing dengan kompetitornya. Gagasan kreatif juga diperlukan untuk men-ciptakan produk atau jasa yang diharapkan dapat diminati oleh masyarakat masyarakat. Dr. M. Karman, M.Ag., penampu mata kuliah Entrepreneurship, dalam konteks ini mengajak para mahasiswanya melakukan lawatan ke dua perusahaan di Brebes, Jawa Tengah, tepatnya Perusahaan Tobari yang bergerak dalam perusaha-an komoditi bawang merah dan perusahaan telor asin, HTM.
Kegiatan Entrepreneurship Mahasiswa MPI S2 UIN SGD Bandung/dokpri
Perusahaan Tobari yang dipimpin oleh Dr. H. Tobari, M.Ag, ini berhasil peningkatkan produksinya dengan bermental kreaivitas. Dia dilahirkan di sebuah keluarga yang memiliki tradisi berkhidmat dalam pertanian, terutama bawang merah secara regenerative, terutama dari ayahnya sang pejuang bawang merah di kampong halamannya. Kreativitas tersebut di mulai dari seleksi bibit hingga pupuk yang digunakan dalam bertani. Perusahaan HTM telor asin yang dipimpin Bu Hj. Dinah juga mengandalkan kreativitas. Dia berhasil mendirikan perusahaan telor asin sebagai regenerasi dari keluarga suaminya. Di dalam sehari, perusahaannya dapat menghasilkan tidak kurang dari 1000 telur asin yang siap santap yang didistribusi di seluruh wilayah di Jawa Tengah.
Kegiatan Entrepreneurship Mahasiswa MPI S2 UIN SGD Bandung/dokpri
Dr. M. Karman, M.Ag., dalam lawatannya menegaskan, mahasiswa magister Manaemen Pendidikan Islam dapat meniru kiprah, dolayalitas, dan kreativitas dua orang sukses tersebut. Dinamika berwisaswasta itu unik, sehingga bagi para calon entrepreneur "berguru" kepada yang berpengalaman itu lebih baik, sehingga dapat bercermin dari dimensi kelebihan dan kekurangan berwiraswasta. Dia menambah-kan, gagasan kreatif yang diciptakan oleh entrepreneur itu, antara lain inovasi produk atau jasa, strategi untuk berhasil bersaing dan mempertahankan usahanya, kemampuan melihat tiap peluang yang ada, serta jalan keluar atau solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi.
Di samping itu, gagasan kreaiif tidak cukup dimliki, melainkan dilaksanakan; membutuhkan tindakan nyata, dan keberanian untuk mencoba serta menghadapi risiko (masalah) yang mungkin dihadapi di masa mendatang. Dr. Karman, M.Ag. dan mahasiswa sepakat, dua alasan utama entrepre-neurship perlu menumbuhkan gagasan kreatif, yakni: agar mampu bersaing dengan kompetitor usahanya dan diperlukan untuk menciptakan produk atau jasa.
Kegiatan Entrepreneurship Mahasiswa UIN MPI S2 UIN SGD Bandung/dokpri
Kegiatan Entrepreneurship Mahasiswa MPI S2 UIN SGD Bandung/dokpri