Di sela acara ekspor perdana All New Suzuki Ertiga dan Nex II, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan perihal masa depan mobil listrik di Indonesia. PT SIS mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah mengenai aturan mobil listrik ini. Sebagai salah satu raksasa produsen mobil baru Suzuki, Seiji Itayama selaku Presiden Direktur PT SIS sudah siap melahirkan mobil listrik untuk mengaspal di Tanah Air.
Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian (Kemenprin) memang telah mencanangkan roadmap program mobil ramah lingkungan atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
"Diperkirakan, di tahun 2025 jumlah kendaraan di pasar domestik adalah 2 juta. Dan kira-kira 20 persen atau 14 ribunya adalah electric vehicle," papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di sambutannya pada acara ekspor perdana All New Suzuki Ertiga dan Nex II di area manufaktur Suzuki Cikarang Plant, Senin kemarin (22/10).
Merespon sambutan Airlangga, Itayama kembali menyebut bahwa pihaknya sedang menunggu hasil regulasinya saja. Menurutnya, hasil regulasi sangat penting karena aturan yang akan ditetapkan nanti bisa membantu para pelaku industri otomotif untuk mengatur strategi produksinya.
"Pada intinya kita ikuti kata pemerintah. Sekarang kita sedang tunggu hasil akhir dari pemerintah," katanya di sela acara yang sama. "Dan sebenarnya kami sudah siap dengan apa yang akan kita buat," sambungnya.
Mobil listrik bukanlah hal yang baru bagi Suzuki. Suzuki sebenarnya sudah memproduksi mobil listrik Suzuki Karimun Wagon R. Model yang sepenuhnya bertenaga listrik atau electronic vehicle (EV) ini sudah secara resmi meluncur di pasar otomotif India.
Suzuki Produksi Mobil Listrik Menjadi Paket Strategi
Pada kesempatan yang sama, Itayama secara lugas menyatakan bahwa mobil listrik hanya tinggal menunggu ketuk palu pemerintah dan menjadi paket strategi produksi Suzuki di Indonesia.
Perihal mobil listrik pun ditengarai menjadi salah satu sebab Jimny generasi terbaru belum bisa dipastikan diproduksi bahkan masuk ke Indonesia. Mobil yang menarik minat tinggi masyarakat Indonesia ini masih "under study".
"Saya sudah sampaikan waktu di GIIAS bahwa memang kami mau mendengar suara dan permintaan masyarakat bagaimana," kata Itayama. "Yang kami bisa jawab saat ini adalah Jimny sedang under study, apakah masuk CBU atau CKD atau dtidak masuk sama sekali," tandasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H