Lihat ke Halaman Asli

Carl Hajo

Mahasiswa Akuntansi S1

Dampak Bermain Judi Online pada Remaja

Diperbarui: 4 Desember 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fteknologi%2F20240620160942-192-1112001%2Fahli-ungkap-alasan-kenapa-judi-onlin

Pengaruh Judi Online pada Remaja

Pendahuluan

Judi online adalah salah satu fenomena yang semakin marak dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin luas. Aktivitas ini, yang dahulu hanya dapat diakses secara fisik di tempat perjudian, kini dapat dengan mudah dilakukan melalui berbagai platform digital, seperti situs web atau aplikasi mobile. Meskipun perjudian itu sendiri sudah memiliki dampak negatif bagi banyak orang, yang lebih memprihatinkan adalah dampaknya terhadap remaja. Remaja, sebagai kelompok yang sedang dalam proses perkembangan fisik, emosional, dan sosial, lebih rentan terhadap dampak negatif dari kebiasaan judi online. Artikel ini akan mengulas pengaruh judi online pada remaja dengan menggunakan pendekatan tesis, argumentasi, dan reiterasi, serta mengandalkan berbagai sumber yang relevan.

Tesis:

Pengaruh Judi Online pada Remaja Dapat Merusak Kesehatan Mental, Keuangan, dan Hubungan Sosial Mereka

Pengaruh judi online terhadap remaja dapat dilihat dari berbagai perspektif, mulai dari aspek kesehatan mental, keuangan, hingga dampaknya pada hubungan sosial. Judi online dapat menyebabkan kecanduan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis remaja, menyebabkan masalah keuangan keluarga, dan merusak hubungan dengan teman-teman serta keluarga mereka.

Argumentasi :

 Kecanduan Judi Online pada Remaja

Salah satu dampak paling signifikan dari judi online adalah potensi kecanduan yang dapat berkembang pada remaja. Penelitian yang dilakukan oleh National Council on Problem Gambling (NCPG) menunjukkan bahwa usia remaja adalah periode kritis dalam pembentukan kebiasaan dan pola pikir, sehingga mereka lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari perjudian. Remaja yang terjerat dalam dunia judi online sering kali mulai dengan taruhan kecil, namun seiring berjalannya waktu mereka dapat menjadi kecanduan.

Kecanduan ini sering kali ditandai dengan perilaku impulsif, pengabaian terhadap tanggung jawab sekolah, serta penghabisan waktu yang berlebihan di platform judi. Seperti yang diungkapkan oleh American Psychological Association (APA), kecanduan judi dapat menyebabkan gangguan emosional, kecemasan, dan depresi yang cukup serius. Dalam beberapa kasus, remaja yang terjerat judi online bahkan bisa mengembangkan pola pikir risiko tinggi yang berbahaya, seperti perasaan bahwa mereka harus terus berjudi untuk menutupi kerugian atau untuk meraih kemenangan besar yang diinginkan.

Dampak Keuangan yang Merugikan

Dampak lain yang tidak kalah serius dari judi online adalah masalah keuangan. Meskipun remaja umumnya tidak memiliki penghasilan tetap, mereka sering kali mengakses situs judi dengan menggunakan uang saku, kartu kredit orang tua, atau pinjaman dari teman-teman mereka. Menurut laporan dari GamCare, lembaga yang menangani masalah kecanduan judi, banyak remaja yang tidak sepenuhnya memahami konsekuensi finansial dari kebiasaan berjudi. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa judi online dapat menyebabkan kerugian besar yang tidak hanya berdampak pada mereka secara pribadi, tetapi juga pada keluarga mereka.

Ketika remaja mulai kehilangan uang dalam jumlah besar, mereka mungkin berusaha untuk menutupi kerugian dengan cara yang tidak sehat, seperti berbohong kepada orang tua atau mencoba meminjam uang dari teman. Dalam beberapa kasus, ini bisa mengarah pada masalah keuangan yang lebih besar, bahkan hingga menciptakan utang yang berat. Salah satu kasus yang dilaporkan oleh BBC News menunjukkan bagaimana seorang remaja kehilangan lebih dari $10.000 dalam waktu tiga bulan karena kecanduan judi online, yang mengarah pada kebangkrutan keluarganya.

Kerusakan Hubungan Sosial dan Psikologis

Judi online tidak hanya mempengaruhi aspek finansial dan fisik remaja, tetapi juga hubungan sosial mereka. Remaja yang kecanduan judi online sering kali menjadi lebih terisolasi dari teman-teman dan keluarga mereka. Mereka cenderung menghindari kegiatan sosial, fokus pada perjudian, dan bahkan mungkin mulai menarik diri dari lingkungan sosial mereka. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah penelitian oleh University of Adelaide, remaja yang terlibat dalam judi online sering kali mengalami penurunan kualitas hubungan sosial, baik itu dengan teman sebaya maupun keluarga.

Selain itu, masalah psikologis yang timbul akibat kecanduan judi, seperti stres, kecemasan, dan depresi, dapat memperburuk dinamika hubungan interpersonal mereka. Remaja yang kecanduan judi sering kali merasa malu atau cemas untuk mengungkapkan masalah mereka, yang memperburuk perasaan kesepian dan ketidakmampuan untuk mendapatkan dukungan emosional. Jika kecanduan ini tidak diatasi dengan tepat, dapat menyebabkan perpecahan dalam hubungan dengan orang-orang terdekat mereka.

Reiterasi:

Peran Pendidikan dan Pengawasan dalam Menanggulangi Dampak Judi Online pada Remaja

Mengingat dampak buruk dari judi online pada remaja, sangat penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pendidikan yang tepat mengenai bahaya perjudian. World Health Organization (WHO) menyarankan agar sekolah-sekolah dan keluarga berperan aktif dalam memberikan informasi yang benar tentang risiko perjudian kepada remaja. Selain itu, pengawasan yang ketat terhadap akses internet dan platform digital juga sangat penting untuk mencegah remaja mengakses situs judi yang berbahaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline