Lihat ke Halaman Asli

Pajak, Ya Gunakanlah dengan Baik?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_60185" align="alignleft" width="200" caption="Di ambil dari google hanya ilustrasi gambar"][/caption]

Pajak merupakan suatu peristiwa terjadi antara masyarakat dengan Negara di mana pajak ini merupakan suatu kewajiban rakyat kepada Negara, Pajak berfungsi sebagai sumber utama keuangan Negara(Budgetair) dan juga sebagai alat pengatur (Reguleren) Saya bukan seorang ahli pajak, saya hanya manusia awam yang mempelajari sedikit tentang pajak dari kehidupan sehari-hari, he he kalau ada orang pajak mohon ajari ya he he he, Mulai dari kecil saya sudah mendengar kata pajak, ya pajak bumi dan bangunan, pajak usaha  tetapi  masih itu yang saya ketahui maklum saya berasal dari kampuang nan jauh dari kota.

Setelah dewasa baru saya tau ada NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk membayar pajak, he he semoga yang membaca ini sudah mempunyai NPWP, kalau berbicara pajak saya tahu tujuannya adalah, untuk menjadi sumber kas Negara dan inilah yang di gunakan untuk membangun negara. Namun kadang saya merenung kog terus ya kena pajak. apakah   para pembaca menyadarinya.

Ya ketika saya gajian saya kena potong pajak setiap bulannya.

Dan Kemudian setelah gajian saya makan restoran kecil he he semua kena pajak lagi 10% ya Tuhan kena pajak lagi, aduh gimana ini hiks hiks.

Kemudian untuk meningkatkan tabungan, saya menabung uang saya di bank, kemudian ada lagi saya lihat serta mencek buku tabungan saya ada di transaksi keterangan yang disebut TAX, aduh aku kena pajak lagi, gimana ini  semua kog kena pajak.

Banyak lagi sebenarnya yang kena kepada rakyat yang berasal dari Negara yaitu pajak  pusat yaitu pajak penghasilan(PPh), pajak pertambahan nilai(PPN), Pajak bumi dan bangunan, bea materai dsb. Pajak daerah yaitu pajak kenderaan bermotor, pajak reklame, pajak hotel dan restoran dll.

Okelah saya terima saya terus kena pajak, namun aku sering berpikir. benarkah semua pajak ini digunakan untuk kepentingan Negara, adakah pajak ini demi kemakmuran rakyat. Pajakku kemanakah engkau, apakah engkau di salah gunakan, pajakku di manakah engkau apakah para penguasa mempergunakannmu dengan baik, pajakku dimana kah engkau apakah para wakil kami mempergunakanmu dengan bijak.

Kadang timbul  pesimisme datang dalam tindakankku dalam membayar pajak, namun sebagai warga Negara yang baik saya arus melaksanakan kewajibanku membayar pajak. Jadi para pembaca kompasiana saya tidak menjelaskan secara mendetail karena hanya pengalaman kecil dalam kehidupan ya he he he he.

Salam Persahabatan,

Riduan Pakpahan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline