Nu kasampak ngan kari gagak, keur ngelak dina tutunggulan.
Darengekeun!
Zaman bakal ganti deui, tapi engke lamun gunung Gede anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Genjlong sajagat.
Urang Sunda disarambat. Urang Sunda ngahampura.
Hade deui sakabehna. Sanagara sahiji deui. Nusa Jaya, Jaya deui sabab ngadeg ratu adil.
Ratu Adil nu Sajati.
-Wangsit Silihwangi / Uga Siliwangi-
Surat undangan upacara HUT RI ke-41 ini saya temukan diantara tumpukan dokumen almarhum Aki Tobi (Al-Fatihah untuk beliau). Dokumen-dokumen itu disimpan rapi oleh Bapak dalam satu display holder yang cukup tebal bersama dokumen lain. Termasuk buku rapot dari SD hingga SMK saya serta piagam-piagam yang pernah saya peroleh waktu kecil. Tidak hanya punya saya, dokumen penting keenam anaknya tersusun cukup rapi. Walau pun disusun tidak berdasarkan urutan tahun lahir atau pakai sistem alphabetical namun akan cukup mudah dalam pencarian.
Undangan itu berupa kertas lusuh karena dimakan usia dengan huruf mesin tik yang khas. Suratnya hasil fotocopy, hanya nama penerima yang diketik langsung. Ditujukan pada Aki untuk mengikuti Upacara Peringatan 17 Agustus 1986 di Alun-alun Banjaran Kabupaten Bandung. Undangannya menggunakan Basa Sunda yang dikeluarkan oleh Dewan Harian Ranting Angkatan 45 Kecamatan Banjaran. Di Sirna Pikir tanggal 15 Agustus 1986.