Setelah mendapat restu berlapis. Maksudnya setelah mendapat izin dari keluarga, lapis kedua adalah izin dari Ibu Boss di tempat kerja, saya menggenapi lima sekawan yang menempuh perjalanan Bandung-Jakarta menuju TMII.
Kami tiba di TMII sebelum sholat dhuhur. Sekitar 2 jam sebelum acara dimulai. Kesempatan baik, sedikit menyelinap dari kepenatan pekerjaan, kami 3 dari 5 sekawan mencoba naik kereta gantung. Saya dan Teh Ida mengaku takut ketinggian, faktanya:
1. Motivasi membuat content yang baik dan benar (semoga menjadi viral juga) mengalahkan ketakutan akan ketinggian. Itu berlaku untuk Teh Ida.
2. Ketinggian tidak menghilangkan rasa lapar, padahal sudah segala dimakan. Itu berlaku pada saya.
Menu makan sungguh kombinasi yang bisa membuat ngantuk. Goreng ikan garing kriuuuk sampai ke tulangnya. Sayur asem yang menyegarkan. Bikin ngantuk?
Iya, tapi ada materi soal menulis fiksi. Itu materi yang susah. Bikin cerpen itu susaaaaah. Jadi kalau yang bilang mengarang itu mudah. Anda salah! Dan kita dikasih tahu langkah-langkahnya. Pemateri adalah Ibu Fanny Jonathan Poyk.
Oalaaah ketemu Mas Isjet. Namanya sudah famous, aheuuum.. Cerita soal rate. Dan seputaran content.
1. Be original
2. Be patience
3. Timely
4. Be flexible
Petuah dari Bang Isjet. Tulis sesuai dengan kita. Tetap sabar, bonus gak akan tertukar. Tulisan sesuai dengan masanya. Dan flexible.
Senang karena sebetulnya dalam perjalanan ini saya belajar banyak. Kapan lagi lima sekawan lintas generasi. Generasi baby boomer hingga generasi millenial angkatan pertama, bisa jalan-jalan sambil belajar.
Sepatutnya saya berterima kasih kepada click Kompasiana yang sudah memprakarsai kegiatan ini. Pelatihan menulis lalu dilanjut tour ke Pulau Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H