Lihat ke Halaman Asli

Carissa Thaharadiva Azzahra

Universitas Katolik Parahyangan

Narasi Proses Geladi Hominisasi 10

Diperbarui: 11 Desember 2022   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya mengikuti Geladi Hominisasi ke 10 ini dimulai dari menyimak lagu Indonesia Raya 3 Stanza dengan memilih bagian syair yang menurut saya paling menarik. Menurut saya, bagian yang paling menarik terdapat di bagian syair "Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia" karena definisi bahagia sendiri bermacam-macam. Namun, dengan segala perbedaan yang kita miliki, Indonesia yang bahagia merupakan salah satu cita-cita bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam tugas pra geladi juga saya menonton salah satu film documenter berjudul "melihat Kehidupan Masyarakat Kampung Naga". Hal yang menarik dari film documenter ini adalah masyarakat di kampung tersebut tidak pernah memperdulikan sistem lapisan sosial. Mereka beranggapan bahwa semua insan memiliki kedudukan yang sama.

Pada hari-h Geladi Hominisasi ke 10 tanggal 4 Desember 2022, kelompok saya yaitu kelompok 3 mempresentasikan mengenai Hari Toleransi Internasional yang rutin diperingati setiap tanggal 16 November. Hari Toleransi Internasional diperingati sebagai kesempatan untuk merayakan toleransi dalam rangka menghargai keragaman yang ada di seluruh dunia. toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap keragaman yang kaya dari budaya dunia kita, bentuk ekspresi kita, dan cara menjadi manusia. Disini, saya dan teman sekelompok saya saling bekerja sama membagi tugas dan bergantian mempresentasikan hasil diskusi kami.

Dengan melewati proses Geladi Hominisasi ke 10 ini, saya menjadi semakin teliti dalam menafsirkan sesuatu dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air. Selain itu juga banyak hal-hal yang didapatkan seperti mengingatkan akan pentingnya sikap toleransi dan menghargai keberagaman, meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam waktu yang singkat, dan yang terakhir adalah meningkatkan solidaritas antar mahasiswa. Soft skill saya juga banyak yang terasah seperti public speaking, communication, dan self confidence. Soft skill tersebut tentunya dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk presentsai di kelas maupun mengerjkan tugas kuliah. Kemampuan berpikir kritis saya pun menjadi lebih terlatih. Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk menganalisis suatu masalah, contohnya adalah saat menganalisa kasus secara SWOT. Saya  merasa beruntung karena telah menjalani proses Geladi Hominisasi ini karena banyaknya manfaat dan relasi yang telah saya dapatkan.

#unpar #geladihominisasi #universitaskatolikparahyangan #ppilph #lifeatunpar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline