Lihat ke Halaman Asli

Keahlian Negosiasi untuk Sukses Karir

Diperbarui: 5 November 2015   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mau Anda karyawan atapun entrepreneur, dalam keseharian pasti bertemu dengan banyak orang bukan?

Kalau bertemu banyak orang pastinya akan banyak bertemu dengan pertentangan, dalam arti kata perbedaan latar belakang, kebutuhan dan tujuan. Tapi tetap Anda butuh dia dan dia butuh Anda. Bagaimana cara mempertemukan ditengah-tengah agar tidak bertentangan terus, tapi malah bisa mendapatkan sinergi?

Be a great negotiator!

Pada dasarnya semua bisa diobrolkan, dicari apa yang bisa membuat kedua belah pihak senang. Menjadi seorang negosiator membutuhkan kombinasi dari berbagai ilmu dahsyat: sales, komunikasi, persuasi bahkan public speaking. Sudah disampaikan juga negosiasi tidak hanya untuk karyawan tapi juga entrepreneur, tidak hanya dalam membuat kesepakatan bisnis tapi juga digunakan dalam tim internal.

Entrepreneur akan bertemu calon investor, bernegosiasi mengenai jumlah investasi dan kesepakatan pembagian hasil misalnya.

Karyawan dalam kesehariannya harus berhubungan antar bagian. Misalkan bagian sales akan berkoordinasi dengan bagian marketing mengenai dukungan yang dapat dilakukan marketing untuk aktifitas penjualan, tentunya akan bernegosiasi mengenai besaran dukungan tersebut, atau mungkin negosiasi dengan (calon) pasangan hidup mengenai anak-anak nantinya akan disekolahkan dimana

“If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles.” Sun Tzu – The Art of War.

Hal mendasar yang perlu dilakukan sebelum masuk dalam sebuah negosiasi adalah seperti yang di utarakan Sun Tzu diatas  Dari diri kita, apa yang kita ingin capai dalam suatu negosiasi, apa yang kita miliki untuk dapat di jadikan “barter” dengan pihak lawan. Sedangkan dari pihak lawan apa yang kita ketahui? Apa yang dia inginkan, apa kemungkinan yang akan dia tawarkan untuk kita demi mendapatkan “hati” kita?

Sederhana, soal keinginan dan apa alat yang bisa dipertukarkan untuk sama-sama mencapai keinginan kedua belah pihak.

Lakukan dengan cara terbuka dan jujur dengan pemikiran logis.

Tidak dapat dipungkiri, negosiasi terkadang persepsinya soal “pintar-pintaran”. Tapi dalam banyak negosiasi justru pelakunya berusaha dengan kuat untuk menampilkan persepsi keterbukaan dan kejujuran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline