Lihat ke Halaman Asli

Ilmu Senyum yang Menghasilkan Lebih

Diperbarui: 5 November 2015   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

:)

Suatu hari, ada dua kejadian yang memberikan saya satu pelajaran yang sangat penting. Sederhana, tapi jarang kita lakukan secara konsisten Jadi waktu saya berangkat, di suatu persimpangan di Kalimalang, ada Pak Ogah yang membantu mengatur lalu lintas. Seperti biasa dia dengan sigap membantu kendaraan yang hendak lewat. Yang membuat saya terkesan padanya adalah bagaimana dia selalu tersenyum pada semua kendaraan. Karena antriannya cukup panjang, memberikan saya cukup waktu untuk mengobservasi kalau 9 dari 10 kendaraan memberikan dia uang jasa.

Lalu giliran saya jalan dan sayapun memberikan uang jasa tanpa merasa terpaksa. Pertama karena dia tersenyum, yang kedua karena saya merasa dia benar-benar membantu lalu lintas di persimpangan tersebut.

Ok singkat cerita di sore harinya saya kembali melewati persimpangan tersebut. Tapi saat ini si Pak Ogah sudah berubah, mungkin sudah aplusan dan shift berganti. Hmmmm, berganti dan berubah bertolak belakang

:(

Si Pak Ogah yang ini, buset senyum saja tidak DAN yang paling mengejutkan, setiap kendaraan yang tidak memberikan uang jasa padanya seketika juga dia SEMPRIT dengan sempritan di mulutnya. Suatu tindakan tanpa kesopanan dan tentunya mengintimidasi orang.

Berapa banyak yang memberikan dia uang jasa? Perkiraan terbaik saya hanya 4 dari 10 yang melakukannya. Terbayang dong seberapa sering dia meniup sempritan itu

:)

 Saya percaya kedua Pak Ogah itu rutin berada di lokasi itu. Yang satu melakukan personal branding dengan baik, yang satunya tidak memiliki pemikiran panjang untuk memiliki personal branding.  Kita belum berbicara personal branding secara mendalam disini, saya hanya ingin menekankan betapa pentingnya suatu tindakan yang sebenarnya sangat sederhana, tapi tidak dilakukan.

Yang pertama adalah soal berpikir panjang. Mikir bahwa kita ada di dunia karir yang saling terkoneksi, apapun yang kita lakukan suatu saat pasti terdengar orang lain. Jangan ambil jalan pintas! Jangan hanya gara2 pencapaian sesaat terus tindakan Anda tidak berintegritas.

Yang kedua adalah soal how you approach your job! Kerjaan gak ada yang bertambah baik kalau Anda cemberut. Orang juga sudah males duluan, kalau orang sudah males gimana mau bantuin Anda?!

Lakukan pekerjaan dengan positif, ya semua pekerjaan ada tantangannya, tapi tantangannya akan bertambah berat kalau dihadapi secara negatif. Sederhana, apabila dilakukan, yang satu akan memiliki hasil lebih, yang satunya tambah manyun

:)

 

http://www.careerguideindonesia.com/2015/10/ilmu-senyum-yang-menghasilkan-lebih/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline