Lihat ke Halaman Asli

Pertanyaan Dasar yang Sering Ditanyakan Pada Interview Kerja

Diperbarui: 22 Oktober 2015   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada saat kita wawancara kerja, ada beberapa pertanyaan yang terdengar sederhana tapi sulit untuk kita jawab. Pertanyaan-pertanyaan ini mengandung makna mendalam bagi interviewer, jadi pastikan Anda menjawab dengan pendekatan yang tepat.

Ceritakan tentang dirimu?

Pertanyaan di atas sangat baik, karena Anda memiliki kesempatan untuk memimpin jalannya diskusi. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk menjual diri dengan sebaik-baiknya. Perlu diingat, sebelum menjawab pertanyaan ini, persiapkan dulu apa-apa saja yang ingin Anda sampaikan.

Tidak masalah apabila Anda membuka dengan cerita mengenai diri pribadi, keluarga, hobi, latar belakang pendidikan. Lalu kemudian Anda sambung dengan cerita mengenai pengalaman kerja Anda. Proporsi antara cerita pribadi dan pengalaman kerja sekitar 40:60, tetap utamakan untuk menjual pengalaman kerja Anda. Tapi perhatikan juga respon dari interviewer, apabila kelihatannya dia tidak terlalu bersemangat mendengarkan cerita pribadi Anda, bisa langsung perbanyak cerita mengenai pengalaman kerja.

Apa kelebihan dan kekuranganmu?

Selalu mulai dengan kelebihan Anda, tapi jangan pernah menyembunyikan kelemahan Anda. Justru sebutkan kelamahan Anda dan balik menjadi sesuatu yang positif. Contoh, misalkan Anda adalah orang yang kurang detail, jawab saja “saya kurang detail dalam menghadapi suatu kondisi, tetapi saya tahu persis itu kelemahan saya”. “Oleh karena saya tahu kelemahan saya, saya terus memaksakan diri untuk melihat sesuatu tidak dari gambaran besar saja, tapi lebih mendalam dalam mengupas sesuatu”.

Lalu berikan contoh, agar jawaban Anda tidak mengawang-awang.

“Setiap hari sekarang saya mulai dengan membuat to do list, hingga sampai membuat jadwal per jam”.

“Dalam menghadapi masalah, saya akan melihat inti permasalahannya terlebih dahulu, disertai dengan dukungan angka-angka apabila ada”.

Tunjukkan kelemahan Anda! Tunjukkan bahwa Anda menyadari itu! Dan yang terpenting, Anda sudah melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik.

Kamu tidak punya pengalaman memimpin tim?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline