Lihat ke Halaman Asli

Annoyta CareenPrasetya

mahasiswa politeknik negeri semarang

Langkah Strategis Shopee: Mengapa Toko Luar Negeri Dihapus?

Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi: Industri Kontan

   

 Dengan berkembangnya zaman, teknologi juga akan semakin canggih dan terus maju lebih cepat. Hal ini yang menjadikan komunikasi dan informasi juga sangat berpengaruh terhadap setiap individu. Salah satunya yaitu berkembangnya internet, tak dapat dihindari lagi semakin majunya perkembangan internet juga akan merubah cara berkehidupan.

     Internet telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dan melakukan transaksi, terutama dalam konteks pembelian online. Platform seperti Shopee memberikan kemudahan akses bagi konsumen untuk menjelajahi berbagai produk dari berbagai penjual hanya dengan beberapa klik. Dengan fitur pencarian yang cepat, sistem pembayaran yang aman, dan opsi pengiriman yang fleksibel, belanja online menjadi lebih praktis dan efisien. Hal ini juga memungkinkan konsumen untuk membandingkan harga dan kualitas produk dengan mudah, sehingga mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih informasional.

      Namun, meskipun memberikan kemudahan, penggunaan internet untuk belanja online juga membawa tantangan tersendiri. Misalnya, dengan banyaknya pilihan, konsumen terkadang mengalami kebingungan atau kesulitan dalam menentukan pilihan terbaik. Selain itu, adanya risiko penipuan dan kualitas barang yang tidak sesuai dengan ekspektasi menjadi perhatian penting. Masyarakat harus semakin bijak dalam berbelanja online, memanfaatkan ulasan pengguna dan fitur perlindungan konsumen yang disediakan oleh platform seperti Shopee untuk menghindari potensi masalah.

     Di sisi lain, ada satu hal yang sangat di sayangkan yaitu dengan penutupannya toko luar negeri yang sangat di minati oleh konsumen. Toko luar negeri sangat di minati konsumen karena menawarkan produk yang beragam, harga yang kompetitif, dan barang-barang unik yang sulit ditemukan di pasar lokal. Selain itu, ongkos kirim barang juga sangat terjangkau, bahkan bisa mencapai Rp0.

      Shopee Indonesia baru-baru ini mengumumkan penutupan semua toko Cross-Border sebagai bagian dari langkah strategis untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi produk lokal. Keputusan ini diambil berdasarkan PERMENDAG Nomor 31 Tahun 2023, yang bertujuan untuk mengatur akses produk lokal ke pasar ekspor secara langsung. Penutupan ini berdampak signifikan, terutama bagi penjual asing yang bergantung pada pasar Indonesia, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi Shopee. Dengan langkah ini, Shopee berharap dapat mendukung pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lokal, memberikan mereka peluang untuk bersaing di pasar domestik dan internasional.

       Dari sisi konsumen, penutupan toko luar negeri ini membawa dampak negatif berupa berkurangnya pilihan produk dan variasi harga. Banyak konsumen, khususnya pelajar, yang sebelumnya mengandalkan produk internasional karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk lokal. Hal ini dapat membatasi akses mereka terhadap berbagai kategori barang seperti aksesori wanita dan perlengkapan belajar. Meskipun ada potensi positif bagi UKM lokal, konsumen harus menghadapi tantangan dalam menemukan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

       Mulai Rabu, 4 Oktober 2023, pukul 22.00 WIB secara resmi menghentikan penjualan produk dari penjual asal luar negeri (cross border) tulis Head of Public Policy Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo dalam keterangan resminya. Cross border trading adalah masuknya barang impor ke dalam wilayah suatu negara tanpa melewati proses pemeriksaan pabean. Cross border, atau transaksi lintas negara, tidak secara otomatis menyalahi undang-undang. Namun, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku di masing-masing negara sangat penting, contohnya dari segi lisensi dan Izin. Beberapa barang mungkin memerlukan izin khusus untuk diperdagangkan secara internasional.

     Penutupan toko luar negeri yang sangat diminati oleh konsumen merupakan kehilangan besar bagi masyarakat. Toko-toko luar negeri menawarkan berbagai produk yang unik dan sulit ditemukan di pasar lokal, sehingga mereka menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Selain itu, harga produk di toko-toko luar negeri juga sangat kompetitif, membuatnya lebih menarik bagi konsumen. Ongkos kirim barang yang terjangkau, bahkan bisa mencapai Rp0, juga menjadi daya tarik utama. Dengan demikian, penutupan toko-toko luar negeri ini akan menyebabkan kehilangan pilihan bagi konsumen dan potensi kehilangan pendapatan bagi para penjual.

   Kehilangan pilihan produk unik dan kompetitif harga merupakan dampak langsung dari penutupan toko luar negeri. Konsumen yang biasa berbelanja di toko-toko luar negeri akan kehilangan akses terhadap barang-barang yang tidak tersedia di pasar lokal. Hal ini dapat menyebabkan konsumen terpaksa mencari alternatif lain yang mungkin tidak sebaik atau sekompetitif. Selain itu, penutupan toko-toko luar negeri juga dapat mempengaruhi industri lokal karena konsumen mungkin akan beralih ke toko-toko lain yang menawarkan produk serupa.

    Dalam jangka panjang, penutupan toko luar negeri dapat memiliki dampak yang lebih luas pada ekonomi dan masyarakat. Kehilangan pilihan produk unik dan kompetitif harga dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Selain itu, penutupan toko-toko luar negeri juga dapat mempengaruhi pendapatan negara melalui pajak dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan industri untuk mempertimbangkan dampak negatif dari penutupan toko-toko luar negeri dan mencari solusi yang dapat meminimalkan kehilangan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline