Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Jika Semua Itu Sama ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pagi ini saya berguman, "Buk, maem e kok mek karo sambel ?". Lauk nya hanya satu macam saja uffh. Kemudian saya berpikir betapa nikmatnya jika ada variasi di meja makan ini, ada lauk yang lain juga, ikan asin, ikan tongkol, tahu tempe, pasti jadi terasa agak nikmat sarapan pagi ini. Begitu indahnya dunia ini.

Tuhan, sungguh dahsyat menciptakan segala sesuatu dengan sangat-sangat sempurna. Bagaimana jika dalam kehidupan tak pernah ada perbedaan, tanpa variasi, pasti akan membosankan. Bagaimana jika di meja makan tiap hari hanya ada nasi dan sambal, bagaimana jika pelukis itu hanya menggoreskan tita hitam dalam kanvasnya, bagaimana jika di taman bunga hanya ada satu jenis bunga saja ?. Bagaimana jika semua rupa manusia mirip2 atau hampir sama ? semua tampan dan semua cantik ? tidakkah kebosanan menyelimuti, seperti halimun menghangatkan malam. Wanita yang cantik itu tidak akan dikatakan cantik jika tak ada wanita yang kurang cantik sebagai pembandingnya.

Seperti itu juga kehidupan di dunia ini. Perbedaan itu sangat memberikan warna dimana kita bisa berkolaborasi dan berjuang dalam perbedaan itu. Bagaimana pun juga perbedaan adalah dasar yang sangat bagus untuk membuat sesuatu menjadi indah. Dalam dunia ini terdapat ribuan perbedaan yang memberikan warna dunia ada berapa agama, berapa ras, berapa suku, berapa golongan. Bahkan di Negara kita saja mempunyai ribuan keanekaragaman baik budaya, ataupun suku bangsa dengan rumpun ragam bahasa yang bervariasi pula. Sehingga negara kita ini negara multikultural. 6 agama tumbuh berkembang di negara kita. Mari kita coba mempercantik negara kita dengan menggabungkan variasi-variasi yang ada, pasti akan sangat membanggakan.

Jangan jadikan perbedaan itu sebagai alat untuk mengkotak-kotakkan kehidupan, sehingga perpecahan timbul dimana-mana. Sekarang ini semua tergantung pribadi kita. Ketika kita sudah dewasa baik pikiran dan iman seharusnya kita bisa memadukan perbedaan itu, seperti pada sebuah paduan suara, Tenor, Alto, Sopran, Bas jika dinyanyikan bersama dalam sebuah lagu, pasti akan sangat syahdu di telinga.

Bagaimana untuk mewujudkan segala perbedaan menjadi sebuah keindahan itu bukan karena teman, saudara, atau juga guru. Tapi semua itu tergantung pada hati dan niat kita. Diri kita sendiri yang akan bisa merubahnya, memberikan warna-warna penuh pesona.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline