Lihat ke Halaman Asli

Jaringan 5G dan Naluri Menjadi yang Pertama di Indonesia

Diperbarui: 7 Januari 2019   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Detik.com)

Jaringan teknologi 5G yang menjadi bintang tamu dalam diskusi Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol saat 26 Februari hingga 1 Maret 2018 lalu. Mendapat sambutan hangat dari banyak negara dengan sejumlah persiapan sarana dan prasarana pendukungnya untuk era teknologi baru 5G.

Salah satu negara yang sudah menggunakan jaringan 5G sebagai teknologi komersial seperti Korea Selatan, mendapat dukungan dari tiga operator selular Telecom, KT Corporation dan LG Uplus.

Untuk menyambut era teknologi 5G yang akan diberlakukan secara komersial. Kini sejumlah operator selular dan vendor mulai menguji jaringan 5G, salah satunya juga di Indonesia.

Kemajuan yang diprediksi untuk daya jangkau jaringan teknologi 5G yang mulai melayani lalu lintas mobile, kemungkinan besar mulai akan terasa di tahun 2024. Yakni sekitar 40% wilayah dunia sudah tercover jaringan 5G.

Di Indonesia sendiri, kabarnya sejumlah operator selular telah melakukan serangkaian uji coba. Beberapa nama operator selular yang diketahui sudah melakukan uji coba seperti Telkomsel, XL dan Indosat Ooredoo, tahun 2018 lalu. Sedangkan Tri, rencananya akan turut serta melakukan uji coba pada tahun 2019 nanti.

Hal ini dibenarkan oleh Chief Commercial Officer Tri Indonesia, Dolly Susanto ketika menjawab kesiapan perusahaannya untuk melakukan uji coba jaringan 5G yang bertepatan dengan ulang tahun Tri yang ke-12, yakni sekitar 30 Maret.

Sayangnya, dalam tahun 2019 ini. Belum terdapat perangkat yang bisa digunakan calon pengguna untuk merasakan kecepatan jaringan 5G. Dalam perkembangan saat ini, sejumlah kemungkinan kehadiran smartphone yang sudah mendukung teknologi 5G akan terasa pada beberapa vendor Samsung, Motorola, Asus, HMD Global, LG, Google, Sony, HTC, LG, hingga OnePlus.

President Qualcomm Inc. Cristiano R. Amon dalam pembukaan Snapdragon Tech Summit 2018 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat menjelaskan, teknologi jaringan 5G memang diproyeksikan digunakan untuk menghubungkan beragam perangkat pintar, seperti untuk smart city yang memerlukan kecepatan tinggi, tingkat latensi rendah dan kapasitas yang besar.

Kesiapan vendor smartphone untuk mencukupkan kebutuhan perangkat jaringan 5G pada tahun 2019, memang masih diragukan dapat di produksi dalam jumlah besar. Dikutip dari Digitimes yang memperkirakan, dalam tahun 2019 nanti, kemungkinan perilisan smartphone teknologi 5G masih dibawah angka 1 juta unit.

Beberapa alasan masih melambatnya produksi smartphone teknologi 5G di seluruh dunia, hal ini diperlukannya sejumlah persiapan tiap operator selular di masing-masing daerah, juga mempertimbangkan kesiapan chipset dan sarana pendukung lainnya.

Penutup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline