Lihat ke Halaman Asli

Jangan Ganggu Menteri Susi, Jika Tak Ingin Ditenggelamkan

Diperbarui: 23 Oktober 2018   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar Tempo.co)

Susi Pudjiastuti yang punya nama populer Susi memang galak banget saat memimpin Menteri Kelautan dan Perikanan, banyak kebijakan yang sudah di buatnya untuk meningkatkan taraf hidup nelayan, yang selama ini masih dalam istilah gali lubang tutup lubang. Dari sekian banyaknya kebijakan yang diambilnya untuk kesejahteraan rakyat, ada slogan yang sangat populer dan menjadi meme dalam percakapan, yakni " tenggelamkan".

Kepopuleran kata tenggelamkan, bukan sekedar slogan yang tidak mempunyai arti apapun, kata tenggelamkan ini menjadi kenyataan, bila di dapat ada pencurian ikan oleh negara lain di wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Bisa dipastikan, kapal yang tertangkap tersebut akan bernasib sama dengan pendahulunya, yang sudah ditenggelamkan.

Dilansir laman detik.com (10 Januari 2108) tercatat 350 kapal sudah menjadi penghuni di dasar lautan akibat di tenggelam oleh Susi. Bulan Agustus 2018 saja meningkat 488 kapal yang ditenggelamkan. Kapal-kapal yang sudah tenggelamkan tesebut berasal dari Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, dan China.

Susi merinci kapal yang ditenggelamkan terdiri dari 276 kapal Vietnam, 90 kapal Filipina, 50 kapal Thailand, 41 kapal Malaysia, 26 kapal Indonesia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal China, 1 kapal Belize dan 1 kapal tanpa negara.

Dari jumlah tersebut, kapal yang di tenggelamkan mulai dati yang terkecil sampai yang berukuran 30 GT. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjelaskan, penenggelaman kapal pencuri yang tertangkap adalah salah satu cara penegakan hukum wilayah perairan Indonesia, tidak di anggap remeh oleh pihak lain, selain itu juga data yang diperoleh Susi menyebutkan, tahun 2003 sampai 2013 terungkap jumlah nelayan menurun 50%, stok ikan menurun dan angka pencurian di wilayah perbatasan sangat tinggi.

" Penenggelaman kapal yang telah kita lakukan sejak 2015 di mana pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla mencanangkan visi-misi Indonesia sebagai poros maritim dunia, memastikan laut itu bisa menjadi masa depan bangsa kita," ujar Susi.

Upaya dalam meningkatkan stok ikan, kesejahteraan nelayan dan nilai ekonomis lainnya, akhirnya membuahkan hasil. Diantara peningkatan yang kini sudah dirasakan dari tenggelamkan tersebut, tahun 2017 stok ikan menjadi 12,5 ton/ tahun jika dibandingkan tahun 2014 hanya 6.5 juta ton. 

Hal ini secara tidak langsung memberi efek domino pada konsumsi ikan yang naik menjadi 7 kg per kapita dalam satu tahun, disamping nilai ekspor ikan Indonesia juga naik mencapai 20% lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline