Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Pepen Berhasil Buat Anies Buka Komunikasi

Diperbarui: 23 Oktober 2018   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar Kompas.com)

Saya dipanggil sama Pak Sekda, Pak Saefullah," kata Pepen singkat saat menjawab maksud kunjungannya ke Balai Kota, tadi pagi.

Tidak mudah memang untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah, apalagi jumlahnya sangat besar. Sehingga semua program yang semula tidak menjadi prioritas, menjadi di buat prioritas karena sebab tertentu. Alibatnya tidak jarang, hal ini justru menghilangkan kewajiban yang sebelumnya sudah dilakukan pemerintahan sebelumnya.

Dilansir Kompas.com (22 Oktober 2019), akibat tidak mampu menyusun anggaran dengan baik, belum lama ini Pemprov DKI Jakarta menjadi ribut dengan Pemkot Bekasi. Masalahnya adalah belum diterimanya dana hibah oleh Kota Bekasi, yang sebelumnya selalu di anggarkan oleh Gubernur sebelumnya.

Dalam versi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, mereka sudah menyerahkan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak Kota Bekasi, sedangkan di pihak Pemkot Bekasi, masih ada sejumlah poin kerjasama yang belum dilakukan oleh DKI Jakarta, yang akhirnya berbuntut penghadangan truk sampah DKI saat akan melintas ke Bantargebang.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo akhirnya memberikan peringatan atas cara Anies menyusun anggaran yang tidak tepat. Tjahjo juga menyebutkan, pihaknya memiliki wewenang untuk mengevaluasi anggaran pemerintahan daerah.

Tjahjo mengungkapkan hal ini sebagai bentuk sindiran setelah masalah sampah antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi menjadi ramai.

Mendagri juga menyebutkan, anggaran Pemprov DKI Jakarta kemungkinan akan di koreksi untuk diperbaiki, jika terdapat sesuatu yang salah.

Mendagri menitipkan pesan, bahwa daerah penyangga Jakarta punya peranan yang sangat membantu mengatasi permasalah di Jakarta. Oleh karena itu, perlu komitmen untuk menyisihkan anggaran kepada kota penyangga.


Kedatangan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi ke Balai Kota DKI Jakarta, bukan karena ingin sengaja-gaja mengunjungi Jakarta untuk membahas kisruh sampah dengan Pemprov DKI Jakarta. Saya kira, dirinya tidak tidak mungkin datang tanpa di undang oleh pihak DKI Jakarta untuk menyelesaikan kisruh tentang sampah.

Adalah dugaan yang salah, menurut saya, jika ada komentar menyebutkan Anies mengalahkan Rahmat Effendi. Sosok Wali Kota Bekasi ini bukan orang baru dalam dunia politik, sebagai kader partai politik, sejumlah jabatan penting sudah di jalaninya. Teknik dewa yang saya sebutkan untuk Walikota Bekasi, Rahmat Effendi membereskan sikap keras kepala Pemprov DKI Jakarta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline