Saudara-Saudari sebangsa dan setanah air. Bila Anda pakai otak. Ketika berpikir. Dan merenung. Akan Anda temukan. Betapa tidak berguna. Wanita berkacamata. Berambut pendek. Bergincu/lipstick. Mengapa? Sudah jelas. Tapi menyngkal dalam hati. Belum puas? Mari buktikan dengan berpikir jernih dan canggih. Seperti saya. Masih muda namun punya misi dan misa luar biasa demi nusa dan bangsa. Hmmm...
Perempuan Berkacamata:
Tidak mampu melihat benda secara akurat. Walau pakai kaca mata. Apalagi jika tidak. Mau tau contohnya? Bila melihat uang bisa salah hitung. Tidak boleh jadi pramugari dan pilot. Apalagi bila menjadi istri. Bayangkan ketika tidur sama-sama di kasur. Tidak pakai kacamata. Apa yang terjadi? Penis suami disangkai 50% lebih kecil dari ukuran asli. Gawat bukan? Makanya singkirkan saja perempuan berkacamata sebagai pasangan hidup Anda.
Perempuan Berambut Pendek:
Karena tidak mampu menjaga mahkota yakni rambut yang lebat dan rimbun. Tidak inspiratif panorama indah rambut panjang. Rambut itu mahal. Tidak dijual di toko. Mungkin rambut pendek karena dipotong. Lalu potongan rambut dijual. Jadi maukah Anda punya pasangan/istri penjual rambut/mahkota dunia perempuan? Makanya singkirkan saja perempuan berambut pendek sebagai pasangan hidup Anda.
Perempuan Bergincu/lipstick:
Begini. Gincu adalah rasa bohong-bohongan. Jikalau berbicara mulut bergincu seperti darah. Rasanyapun mengandung racun berkimia. Jadinya jika Anda ciuman dengannya sama saja Anda diracun. Maukah Anda bercinta dengan si pemberi racun? Jawab sejujurnya. Makanya singkirkan saja perempuan bergincu/lipstick sebagai pasangan hidup Anda.
Maaf sejuta maff (sebetulnya basa-basi nih). Manusia semua menurut pelelitian Charles Darwin adalah keturunan monyet. Bila Anda tersinggung saya menasehatkan beginilah saja:
"Makanya pakai otak, Nyet...!!!"
Demikianlah artikel ajaib penuh pencerahan ini dipersembahkan oleh:
Calon Presiden Rep. Indonesia
Yang akan menjadi majikan dan pujaan kalian semua
Amin.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H